CSR Corner

SANF Dukung Penguatan Dana 20 Usaha Mikro Binaan YDBA

Segmen usaha mikro merupakan segmen usaha yang rentan mati karena rendahnya dukungan modal dan pembinaan. Usaha mikro biasa merupakan bisnis perorangan yang dikelola secara sederhana. Namun Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) memahami kebutuhan UKM ini.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan dengan jumlah aset maksimal Rp50juta dan jumlah omset maksimal Rp300 juta.

Tantangan usaha mikro adalah sulitnya akses, padahal mereka menjadi urat nadi perekonomian Indonesia, menginat jumlahnya yang besar. Lebih dari 67% usaha di Indonesia menurut data BPS merupakan usaha mikro.

YDBA dan SANF memahami tantangan yang dihadapi para wirausaha mikro ini pada akses pendanaan pembiayaan produktif dengan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan bisnis. Untuk itulah kedua entitas di bawah Grup Astra ini berkolaborasi dalam Program Penguatan Dana Pengembangan Bisnis bagi UMKM binaan YDBA di Jabodetabek. Program yang diselenggarakan SANF menggandeng YDBA tersebut merupakan rangkaian HUT ke-40 tahun SANF yang jatuh pada tahun ini.

Sebanyak 37 UMKM binaan YDBA berkesempatan untuk mengirimkan proposal bisnis untuk diseleksi oleh SANF maupun YDBA. Dari 37 UMKM tersebut sebanyak 20 UMKM terpilih mendapatkan program penguatan dana pengembangan bisnis dari SANF.

Dana pengembangan diberikan untuk kebutuhan penambahan alat dan mesin produksi serta mendukung perluasan pasar bagi UMKM. Keduapuluh UMKM terpilih, antara lain Dapur Princess Osya, Wardani, D’Dinda, Buatdipake, SL Slamlil, Oja Snack, Batik Koja Autentic, Dapur Mama, Pundi Craft, Srengenge, Hoerudin, Iyut Craft, Waroeng Telili, Saung Phonik, Sloopie Handmade, CV Adiijaya Teknik, Decrips, Dewoz Art, Taqqia Craft dan Kedai Kang Kim.

Penguatan dana pengembangan bisnis ini berkisar dari Rp 2 juta hingga 10 juta. Tiap pelaku usaha yang mendapat penguatan dana usaha nilainya berbeda-beda menurut Sigit P. Kumala, Ketua Pengurus YDBA berdasarkan angka yang diajukan dalam proposal. “Jadi ada 37 UMKM yang berminat, sebelumnya semua UMKM binaan kami tawari, yang berminat diminta membuat proposal, alasan, data usaha dan omsetnya. Lalu SANF mengkurasi, hasilnya 20 yang terpilih,” terangnya. Kemudian mereka yang mendapatkan penguatan dana akan dibina, dievaluasi dananya seperti apa berpengaruh pada usahanya.

Sigit berharap program penguatan dana tersebut dapat membantu 20 UMKM dalam mengembangkan usahanya dan menambah semangat UMKM untuk terus menunjukkan pencapaian di dalam bisnisnya. “Saya berharap kolaborasi antara YDBA dan SANF tidak berhenti di sini, akan ada lanjutan, sehingga lebih banyak lagi UMKM di berbagai daerah, khususnya di 15 wilayah binaan YDBA,” jelasnya.

Handy Hartono, Finance Director SANF menyampaikan bahwa dukungan untuk UMKM ini digelar sebagai wujud syukur atas perjalanan SANF yang akan memasuki usia ke-40 tahun pada 25 Agustus lalu. “Selain itu, dukungan pertumbuhan dan pemberdayaan masyarakat melalui pemberian Dana Bantuan SANF merupakan bentuk tanggung jawab sosial berkelanjutan dan bagian dari program literasi keuangan yang sejalan dengan pilar Astra Kreatif,” katanya. Jadi mereka yang mendapatkan penguatan dana tidak harus mengembalikan dana tersebut.

Handy mengungkapkan digandengnya YDBA karena yayasan ini dikenal konsistem selama puluhan tahun dalam mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global.

Hingga Desember 2022, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 12.313 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 72.465 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.

SANF yang didirikan pada 1983 merupakan perusahaan joint venture yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk melalui anak perusahaannya yaitu 60% PT Sedaya Multi Investama, dengan 35% Marubeni Corporation Group, dan 5% PT Marubeni Indonesia. SANF berfokus pada produk dan layanan pembiayaan untuk usaha menengah dan besar utamanya di bisnis alat berat, perkebunan sawit, dan manufaktur. Saat ini SANF memiliki 14 Jaringan Pemasaran yang tersebar di DKI Jakarta, Semarang, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, serta Sulawesi Selatan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved