Technology Trends

Projek CCUS Terbesar di Dunia Akan Dibangun di Papua Barat

Penandatangan MoU Studi Evaluasi Proyek CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage) Di Tangguh, Papua Barat

Perusahaan energi dan pembangkit listrik global, GE Vernova mengumumkan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah pihak untuk membangun value chain CCUS (carbon capture, utilization and storage) di Indonesia.

MoU tersebut ditandangani oleh GE Vernova bersama Carbonco dari Korea, sebuah Perusahaan yang memiliki solusi dekarbonisasi, kemudian BP Berau (bp), PLN Nusantara Power dan PT Jawa Satu Power (Jawa 1).

Semua pihak sepakat untuk bersama-sama melakukan studi kelayakan dalam mengembangkan value chain CCUS dan solusi bersama untuk dekarbonisasi pembangkit listrik tenaga gas di Indonesia, yang didukung oleh teknologi listrik GE Vernova di situs Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.

Dalam perjanjian ini, PLN Nusantara, Jawa 1, Carbonco, Bp dan GE Vernova juga akan berkolaborasi untuk mengatasi seluruh value chain CCUS, mulai dari penerapan teknologi penangkapan karbon dalam pembangkit listrik berbahan bakar gas hingga pengangkutan CO2 ke terminal impor dan ekspor, serta penyimpanan CO2 yang telah ditangkap di situs Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.

“Kami akan memanfaatkan pengalaman GE Vernova dalam hal teknologi dan kontrol untuk mengintegrasikan pembangkit listrik gas combined cycle dengan teknologi CCUS milik Carbonco,” jelas Ramesh Singaram, Presiden & CEO GE Vernova’s Gas Power Business Asia.

Menurut Ramesh, dengan keahlian nya dalam rekayasa pembangkit listrik gas combined cycle, kemampuan operasional, dan integrasi pabrik penangkapan karbon, GE Vernova akan memimpin integrasi ini dengan tujuan memastikan kemampuan pembangkit listrik menyediakan jumlah energi listrik sesuai dengan yang dibutuhkan, dengan intensitas karbon yang lebih rendah, fleksibilitas dan keandalan tinggi, serta biaya yang lebih rendah.

Sementara itu, Carbonco akan memanfaatkan kemampuan teknologi dan pengalamannya dalam CCUS selama lebih dari 20 tahun untuk melaksanakan berbagai proyek dekarbonisasi global. Selain itu, Perusahaan spin-off DL E&C—anak Perusahaan dari DL Group ini juga telah berhasil menyelesaikan FEED (Front-End Engineering Design) dan perancangan rekayasa terperinci untuk penangkapan karbon dengan skala 3.000 ton per hari.

Dengan pengalaman tersebut, CEO Carbonco, Dr. Sang Min Lee, yakin pihaknya bisa memanfaatkan keunggulannya itu pada studi gabungan ini untuk memastikan standar kualitas dan mengurangi resiko ketidakpastian.

Rencana pengembangan Projek Tangguh CCUS ini telah mendapat persetujuan dari News Release Pemerintah Indonesia tahun 2021, untuk pekerjaan FEED yang sedang berjalan dan rencana pengerjaan proyek dalam waktu dekat.

Tangguh diketahui memiliki kapasitas penyimpanan akhir sekitar 1,8 GtCO2, sehingga Tangguh dinilai memiliki posisi yang baik dan potensi besar untuk menjadi pusat CCS pertama bagi penghasil emisi domestik dan internasional.

“Untuk tahap awal, di Tangguh, Bp akan menyuntikkan kembali 30+ juta ton CO2 ke dalam reservoir untuk membantu memulihkan produksi gas tambahan melalui Enhanced Gas Recovery (EGR). Ini akan menjadi proyek CCUS skala besar pertama di dunia dengan EGR,” ungkap Kathy Wu, Presiden Regional BP Asia Pasifik, Gas and Low Carbon Energy.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved