Technology Trends

Pegiat IoT Dorong Digitalisasi di Indonesia Smart Solutions Summit 2023

Indonesia Smart Solutions Summit (ISSS) 2023 di Jakarta, (8/11). (foto: Jeihan Kahfi/SWA)

Internet of Things (IoT) merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan dunia digital baik di Indonesia maupun global yang menawarkan potensi besar untuk mengubah lanskap bisnis dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor.

Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) mengungkapkan, potensi bisnis IoT di Indonesia sangat cerah di masa depan. Pada 2022, ASIOTI mencatat, potensi IoT di Indonesia sudah mencapai US$26 miliar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp372 triliun. Hari ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama ASIOTI menggelar Indonesia Smart Solutions Summit (ISSS) 2023 di Jakarta.

ISSS 2023 merupakan perayaan lima tahun perjalanan IoT Creation sebagai kolaborasi antara ASIOTI dengan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, bersama seluruh pemangku kepentingan dan ekosistem IoT untuk mengadopsi lebih dalam solusi cerdas berbasis Cloud, IoT dan Artificial Intelligence (AIoT) menjadi bagian dari aktivitas masyarakat Indonesia.

Mengusung tema ‘Unleashing the Power of Digital Transformation‘, seluruh pihak berkolaborasi dalam kegiatan yang berisi pameran, peluncuran Indonesia Smart Solutions Catalogue 2023, pemberikan apresiasi, focus group discussion, diskusi panel, dan showoff dari para pemenang 2019-2022 untuk fokus mengembangkan IoT sebagai sarana meningkatkan ekonomi digital Indonesia.

Melalui sambutannya, Dirjen SDPPI Ismail Kementerian Kominfo menyatakan bahwa dukungan pengembangan ekosistem IoT telah dilaksanakan Ditjen SDPPI melalui program IoT Makers dan IoT Creation yang telah diselenggarakan 2019 hingga 2022. “Rangkaian program tersebut telah berhasil menghasilkan inovasi-inovasi yang menjadi solusi dan mampu untuk bersaing dalam dunia industry IoT,” katanya.

Kegiatan ini juga diharapkan sebagai upaya kita bersama untuk mengapresiasi inovator teknologi IoT. “Adanya pengembangan ekosistem IoT merupakan kegiatan marathon yang berkelanjutan dan bukan kegiatan sprint lari cepat, pendampingan dan edukasi terus dilakukan agar startup IoT bisa segera komersialiasasi,” tegas Ismail.

Senada, Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya menjelaskan ajang ISSS 2023, menghadirkan seluruh pemangku kepentingan bersama ekosistem IoT untuk membawa adopsi solusi pintar berbasis internet of things, cloud, dan AI. “ Lebih dalam lagi guna menjadi bagian dari solusi keseharian kegiatan masyarakat Indonesia yang diperkirakan pada tahun 2045 nanti rata-rata akan memiliki 22 perangkat IoT untuk setiap Masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Teguh menjelaskan selama ini pengembangan IoT dimulai dari fokus pada pengenalan, sosialisasi, pengembangan ekosistem dan edukasi di tahun pertama, ditingkatkan dengan kompetisi dan pembuatan standarisasi untuk level pemula hingga engineer IoT “Dan terus meningkat hingga program pendampingan, sertifikasi perangkat serta pembuatan standarisasi nasional indonesia,” tegasnya.

Dalam paparannya, VP of IT Enterprise & B2B Indosat Ooredoo Hutchison, Supriyadi mengatakan IoT merupakan salah satu faktor penting dalam Visi Digital Indonesia 2045, salah satunya pada fase akselerasi digital yang akan dimulai pada 2025 melalui Pengembangan dan penerapan Teknologi infrastruktur next-gen, 5G, IOT, big data, cloud & AI; Pemanfaatan teknologi IOT, big data, cloud computing dan AI untuk menunjang ekonomi digital di sektor pemerintah dan masyarakat; Penerapan Teknologi AI dan IOT untuk mendukung sistem pemerintahan, untuk pelayanan publik yang aman, cepat dan transparan.

“Indosat Business OOTB platform, membantu pengembangan bisnis dari eksplorasi sampai go to market melalui eksplorasi bisnis, kemasan produk dan pemasaran, serta manajemen produk dan transaksi,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved