Capital Market & Investment

Nilai Emisi Obligasi dan Sukuk Capai Rp 110 Triliun

Foto : Vicky Rachman/SWA.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk disepanjang tahun 2023 adalah 99 emisi dari 56 emiten senilai Rp 110,45 triliun. Pj.S. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan pada Jumat kemarin, Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap II Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V Adira Finance Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) resmi dicatatkan di BEI.

Obligasi ini senilai Rp 1,25 triliun dengan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAAA (triple A). Sedangkan sukuk tersebut dicatatkan dengan nilai Rp 300 miliar dengan hasil pemeringkatan dari Pefindo adalah idAAA(sy) (triple A Syariah). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat untuk kedua emisi tersebut.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 99 emisi dari 56 emiten senilai Rp 110,45 triliun. “Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 536 emisi dari 127 emiten dengan outstanding Rp 457,71 triliun dan US$ 69,05 juta,” ujar Kautsar seperti dikutip pada Sabtu (11/11/2023).

Dia menjabarkan surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp 5.536,74 triliun dan US$ 486,11 juta. “Efek beragun aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp 2,84 triliun,” kata Kautsar.

BEI kembali meraih pencapaian baru pada Rabu pekan ini yaitu jumlah total perusahaan tercatat saham yang sebanyak 901 emiten. Pada hari tersebut, terdapat tiga pencatatan perdana saham di BEI, yaitu PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) sebagai perusahaan tercatat ke-899, PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) sebagai perusahaan tercatat ke-900, dan PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) sebagai perusahaan tercatat ke-901. Data perdagangan saham di BEI selama periode tanggal 6 sampai dengan 10 November 2023 mengalami perubahan.

Rata-rata nilai transaksi harian saham pada pekan ini mengalami peningkatan sebesar 16,60% menjadi Rp 12,77 triliun dari Rp 10,95 triliun pada pekan sebelumnya. Pada periode ini, kapitalisasi pasar saham naik sebesar 1,28% atau menjadi Rp 10.688 triliun dari Rp 10.553 triliun.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0,30% menjadi 6.809,263 poin dari 6.788,850 poin pada penutupan pekan yang lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham mengalami perubahan, yaitu turun sebesar 11,36% menjadi 1.115.185 kali transaksi dari 1.258.036. Rata-rata volume transaksi harian saham turun sebesar 16,34% menjadi 19,11 miliar lembar saham dari 22,84 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu.

Investor asing pada Jumat pekan ini mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp 705,32 miliar. “Sepanjang tahun 2023, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp 16,19 triliun,” imbuh Kautsar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved