Strategy

Talaga Sampireun Perluas Bisnis ke Bali

Talaga Sampireun kembali memperluas langkah bisnisnya dengan membuka outlet terbarunya di Bali. Ini menjadi outlet ke-9 sekaligus yang pertama di luar Jabodetabek. Berjarak sekitar 8 menit dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Talaga Sampireun Bali menawarkan pengalaman kuliner Indonesia dengan perpaduan suasana tradisional dan sentuhan kontemporer yang kekinian.

Direktur Talaga Sampireun Bali Kalvin Lie mengatakan, Bali menjadi pilihan paling tepat bagi pihaknya untuk melakukan di luar Jabodetabek sebelum menyasar kota-kota besar Indonesia lainnya. “Sebagai salah satu destinasi wisata utama turis domestik dan mancanegara, kami melihat kesempatan di Bali dimana belum banyak tempat yang menawarkan keragaraman kuliner Nusantara dengan suasana dan pengalaman seperti yang dihadirkan Talaga Sampireun,” katanya.

Kalvin menambahkan bahwa Talaga Sampireun ingin memberikan pilihan kuliner dan dining experience dari seluruh Nusantara kepada para pengunjung yang belum sempat mengunjungi wilayah Indonesia lainnya. Harapannya, dengan menghadirkan pengalaman kuliner yang otentik dan menyeluruh ini, pengunjung bisa mendapat gambaran kekayaan dan keragamanan kuliner Indonesia.

“Kami ingin agar lebih banyak orang yang tertarik dan mencoba kuliner Nusantara di Talaga Sampireun serta menjadikan kuliner Nusantara sebagai pilihan menu favorit banyak orang, sebab kuliner Nusantara memiliki rasa khasnya masing-masing dengan bumbu yang beragam dan proses memasak yang unik,” ungkap Kalvin.

Untuk aneka hidangan, outlet ini menawarkan ragam kreasi kuliner Nusantara seperti gurame terbang, udang bakar madu, udang api goreng, cumi goreng madu kering, sate ayam kacang, patin bakar bambu dan sop iga garang asem yang telah menjadi favorit pelanggan setia dari Talaga Sampireun selama ini. Selain makanan utama, ada juga beragam jenis kudapan tradisional seperti es jeruk kunyit asem, es jeruk kelapa, tape goreng dan bika panggang.

Dengan arsitektur yang dirancang Kelvin Thengono Design Studio, Talaga Sampireun bertujuan menawarkan pengalaman bersantap alam terbuka dengan citra baru kehidupan pedesaan Indonesia dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional Indonesia. Pun dengan Talaga Sampireun Bali menyasar beragam jenis pelanggan dari wisatawan hingga masyarakat lokal dengan mengubah kawasan seluas 10.000 m2 menjadi landskap sejuk dan nyaman yang tertata dalam satu struktur luas dan konsep open space lengkap dengan ruangan makan utama, ruang makan VIP, ruang esklusif, saung, dapur, taman bermain dan danau buatan.

Danau yang menjadi ciri khas dari outlet Talaga Sampireun juga dibangun untuk mendinginkan dan menyejukkan area. Dikelilingi oleh 19 Saung (15 saung single dan 4 saung double) makan terapung yang disebut saung (Pondok Sunda, biasanya dibangun sebagai tempat peristirahatan para petani setempat), danau menjadi daya tarik utama saat bersantap sambil menenangkan jiwa. Talaga Sampireun Bali sendiri buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam dan dapat mengakomodir hingga 412 orang.

“Lokasi Talaga Sampireun Bali di Jalan Kediri, sekitar 3 KM atau 8 menit dari Bandara Ngurah Rai, lokasi ini strategis bagi pengunjung yang ingin mencari opsi restoran yang otentik sebelum atau setelah melakukan perjalanan udara. Karenanya, kami juga menyediakan layar monitor info penerbangan dan area penyimpanan koper. Kedepannya kami juga sedang mempertimbangkan untuk menyediakan shuttle bus ke bandara,” jelas Kalvin.

Semua bangunan di Talaga Sampireun Bali juga dirancang untuk memungkinkan ventilasi silang yang membuat sirkulasi udara mengalir dengan alami. Bentangan atap yang luas, terinspirasi dari bentuk daun pohon pisang, menaungi ruangan dari panas dan hujan lebat tropis. Sementara, paduan nuansa kayu, banyak digunakan sebagai struktur, lantai, dan dinding saung.

“Secara keseluruhan, kami di Talaga Sampireun akan mencoba memberikan lebih dari sekedar pendekatan berkelanjutan tetapi juga nilai budaya. Kedepannya, Talaga Sampireun akan selalu menjadi pilihan tepat bagi yang mencari aneka hidangan daerah yang lezat dengan paduan suasana pedesaan yang alami,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved