Marketing Trends

J&T Cargo Edukasi Sektor Logistik kepada Pelaku UMKM

Kelas bisnis bersama pelaku UMKM dari J&T Cargo

J &T Cargo mendorong pertumbuhan UMKM dengan menggelar kelas bisnis bertajuk “Efisiensi untuk UMKM Berekspansi” sebagai bentuk edukasi pemanfaatan sektor pengiriman atau logistik.

Acara yang diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta ini dihadiri oleh 50 pelaku UMKM ini mengundang pakar dari berbagai industri untuk berbagi kita dan strategi dalam manajemen usaha dan ekspansi bisnis, yaitu oleh Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah, Head of Social Media and Video Production KG Media Luthfi Kurniawan, serta CEO Tambiyaku Bayu Hermawan selaku pelaku UMKM.

Menurut Luthfi, media sosial merupakan sarana efektif untuk memasarkan produk atau jasa dari suatu usaha. Lewat sarana ini, usaha dapat menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai wilayah, tidak hanya di sekitar lokasi usaha.

“Dengan potensi seperti itu, medsos merupakan media yang tepat untuk menjangkau target pasar yang luas. Para pelaku usaha dapat memanfaatkannya untuk mempromosikan produk atau jasa, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan, Namun, untuk memaksimalkan potensi medsos, pelaku usaha perlu memiliki strategi pemasaran yang tepat,” ujarnya.

Untuk mengoptimalkan pemasaran produk UMKM di medsos, ada tiga tahapan perjalanan konsumen (customer journey) yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha tersebut. Pertama, awareness, yaitu tahapan pengenalan produk kepada konsumen. “Pada tahap tersebut, (pelaku usaha) perlu membuat konten yang menarik dan informatif untuk memperkenalkan produk kepada konsumen,” terang Luthfi dalam keterangan pers di Jakarta (22/12/2023).

Kedua, consideration, yaitu tahapan pertimbangan konsumen untuk membeli produk. Pelaku perlu membuat konten yang lebih mendalam agar calon konsumen semakin yakin bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Ketiga, conversion, yaitu tahapan pembelian produk. Pada tahap ini, perlu dibuat konten yang mendorong konsumen untuk segera membeli produk.

Adapun Bayu CEO dari Tambiyaku menekuni usaha pengolahan sorgum yakni tanaman serealia yang mengandung nutrisi, seperti protein, serat, vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, dan zinc. Ia mengungkapkan, banyak tantangan yang harus dilalui, di antaranya anggapan bahwa makanan sehat mahal dan tidak enak dari segi rasa.Namun, dengan tekad kuat, permasalahan itu dapat teratasi. Bahkan, Tambiyaku yang awalnya hanya dikenal di kalangan komunitas tertentu, pelan-pelan bisa berhasil berekspansi ke pasar yang lebih luas, termasuk supermarket.

Bayu membeberkan sejumlah strategi yang dilakukan dalam memperluas pasarnya. Pertama, membangun kesadaran masyarakat tentang sorgum lewat edukasi dan promosi. Kedua, membangun hubungan dengan komunitas, seperti komunitas hidup sehat dan komunitas pecinta produk lokal. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk Tambiyaku kepada komunitas tersebut.

Ketiga, mencari distributor agar produk dapat dipasarkan secara lebih luas. Pemilihannya harus berdasarkan kriteria tertentu, seperti pengalaman dan reputasi. Tak kalah penting, Bayu juga menyoroti aspek pengiriman. Ia mengimbau, agar pelaku UMKM memilih jasa pengiriman yang dapat diandalkan dan aman, serta menawarkan efisiensi dari segala hal. Sebagai contoh, J&T Cargo.

Merespons hal tersebut, Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah menuturkan, pihaknya telah mencatatkan pertumbuhan signifikan sejak diluncurkan pada Agustus 2021.

Salah satu prestasi itu dapat dilihat pada November 2023. J&T Cargo tersebut mampu mengirimkan 1.500 ton barang per hari. Kemampuan ini tak lepas dari inventaris yang dimiliki J&T Cargo. “J&T Cargo mampu melayani pengiriman paket dengan berat di atas 10 kg dengan segmentasi pengguna B2B, B2C, dan C2C,” terang Said.

Sebagai informasi, hingga saat ini, J&T Cargo memiliki 98 gateway atau warehouse dengan total 3.330 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan jumlah fleet lebih dari 2.500 unit yang terdiri dari truk, pesawat, dan kapal. Dengan begitu, perusahaan dapat membantu para pelaku UMKM untuk menjangkau konsumen lebih luas, bahkan hingga daerah pelosok.

Untuk pengiriman menggunakan J&T Cargo, Said menjelaskan, biayanya ditentukan berdasarkan berat barang, jarak pengiriman, dan layanan yang dipilih. Nominalnya pun terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lain. Dengan demikian, para pelaku UMKM bisa melakukan penghematan biaya distribusi dan mengalihkannya untuk peningkatan kualitas produk.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved