Trends Economic Issues

BPS Sebut Inflasi Desember 2023 Capai 0,41%

Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A Widyasanti (Foto: Dok.BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa harga berbagai komoditas pada Desember 2023 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota, pada Desember 2023 terjadi inflasi year on year (YoY) sebesar 2,61%, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,59 pada Desember 2022 menjadi 116,56 pada Desember 2023.

Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti menyatakan, tingkat inflasi mtm (mounth to mounth) sebesar 0,41% dan tingkat inflasi year to date sebesar 2,61%. Sementara inflasi YoY terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan dimaksud di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,18%, pakaian dan alas kaki 0,78%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,50%, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,57%, kesehatan sebesar 1,94%, transportasi sebesar 1,27%, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20%, rekreasi, olahraga, dan budaya 1,69%, pendidikan 1,97%, penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,07% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,55%.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi YoY pada Desember 2023, antara lain beras, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, gula pasir, jeruk, rokok kretek, rokok putih, rokok kretek filter, air kemasan, sewa rumah, kontrak rumah, upah asisten rumah tangga, angkutan udara, mobil, sekolah dasar, sekolah menengah atas, akademi/perguruan tinggi, dan emas perhiasan. Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi YoY antara lain telur ayam ras, ikan segar, minyak goreng, tarif air minum PAM, dan bensin,” kata Amalia dalam konferensi pers via daring, Selasa (02/1/2024).

Sementara, lanjut Amalia, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi mtm pada Desember 2023, antara lain beras, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, rokok kretek filter, rokok putih, angkutan udara, rekreasi, dan emas perhiasan.

Amalia mengungkapkan, pada Desember 2023, seluruh kelompok memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi YoY nasional. Rinciannya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,60%, pakaian dan alas kaki 0,04%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10%, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,09%, kesehatan 0,05%, transportasi 0,17%, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01%, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,04%, pendidikan 0,11%, penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,18% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,22%.

Jika dirinci antar kota, pada Desember 2023, seluruh kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 24 kota mengalami inflasi YoY. Inflasi YoY tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 3,80% dengan IHK sebesar 119,93 dan terendah terjadi di Meulaboh sebesar 1,42% dengan IHK sebesar 120,38.

“Di Pulau Jawa, pada Desember 2023, seluruh kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota mengalami inflasi YoY. Inflasi YoY tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,08% dengan IHK sebesar 120,82 dan terendah terjadi di Bandung sebesar 0,63% dengan IHK sebesar 116,16,” ujarnya.

Sementara untuk luar Pulau Jawa dan Sumatera pada Desember 2023, seluruh kota IHK di luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 40 kota mengalami inflasi YoY. Inflasi YoY tertinggi terjadi di Merauke sebesar 4,67% dengan IHK sebesar 116,22 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,65% dengan IHK sebesar 113,87.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved