Corporate Action Capital Market & Investment

Penuhi Aturan Free Float, RUPS CIMB Setujui Right Issue 10,5 Juta Saham

Jajaran direksi CIMB Niaga usai RUPSLB 2024. (dok BNGA)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga (RUPSLB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) pada Kamis (11/01/2024) menyetujui rencana aksi korporasi penerbitan saham baru atau right issue 10.599.000 lembar saham atau setara dengan 0,04% dari saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penawaran saham terbatas ini akan dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Selain menyetujui aksi korporasi, para pemegang saham juga sepakat untuk memberikan kuasa kepada direksi perseroan dengan hak substitusi, untuk menentukan jumlah saham yang diterbitkan dan harga saham baru. Pada saat yang sama, juga memutuskan memberikan kuasa kepada dewan komisaris perseroan, untuk menyatakan mengenai realisasi penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menyatakan aksi korporasi ini dilakukan sebagai upaya perseroan untuk memenuhi ketentuan BEI dalam memenuhi persyaratan free float. Aturan ini mengharuskan emiten memiliki jumlah saham free float paling sedikit 50.000.000 lembar saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham tercatat.

Adapun per posisi 31 Desember 2023, saham free float yang dimiliki CIMB Niaga adalah 1.759.684.459 lembar saham atau setara dengan 7,07% dari jumlah saham tercatat perseroan. Selain melakukan PMTHMETD, aksi korporasi lainnya yang dilakukan CIMB Niaga saat ini adalah menjual kembali saham tresuri sejumlah 188.878.782 lembar saham atau setara dengan 0,76% dari jumlah saham tercatat Perseroan.

“Dengan terpenuhinya ketentuan tersebut, jumlah saham beredar CIMB Niaga akan bertambah, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham CIMB Niaga. Tentunya hal ini diharapkan juga semakin menarik minat para investor untuk menjadikan saham CIMB Niaga sebagai pilihan investasinya,” kata Fransiska Oei, Kamis (11/01/2024).

Lebih lanjut Fransiska menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya transaksi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha dalam bentuk penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis perseroan. Di antaranya termasuk segmen consumer, korporat, komersial, UKM, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah.

“Namun tidak termasuk perusahaan anak (penggunaan dana hasil PMTHMETD). Realisasi atas rencana penggunaan dana tersebut dapat berubah sesuai dengan kebutuhan aktual Perseroan pada saat pelaksanaan PMTHMETD,” ujarnya.

Seperti tahun sebelumnya, RUPSLB tahun ini juga diselenggarakan secara elektronik (e-RUPS) dengan menggunakan aplikasi eASY.KSEI dan secara fisik di Graha CIMB Niaga Jakarta. Melalui aplikasi yang sama, pemegang saham juga dapat memberikan kuasa secara elektronik (e-Proxy) dan sekaligus menggunakan hak suaranya dalam pengambilan keputusan melalui mekanisme electronic voting (e-voting).

Dalam aturan perubahan Peraturan Nomor I-A BEI tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat free float adalah jumlah saham yang dimiliki oleh masyarakat/publik. Free float tidak termasuk jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham pengendali, pemegang saham mayoritas, komisaris, direksi, maupun pegawai.

Free float merupakan saham yang benar-benar dimiliki oleh investor publik. BEI mewajibkan saham free float di setiap emiten 7,5% dan aturan ini telah berlaku per akhir Desember 2023. Jika emiten belum memenuhi aturan free float, maka akan masuk ke papan pemantauan khusus.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved