Trends

Bongkar Channel Distribusi, Jurus Sharp Dongkrak Penjualan Smartphone

Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia (Foto :Dok SEIN).

Kehadiran Sharp Aquos semakin memperketat persaingan pasar smartphone di Indonesia. Smartphone asal Jepang yang diusung PT Sharp Electronics Indonesia terus melengkapi line produknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.

Menurut Ardy, Head of AUVI Product Strategy, PT Sharp Electronics Indonesia ,permintaan smartphone di Indonesia sejak tahun 2022 mengalami penurunan sekitar 15% dibanding tahun 2023, dari 27 juta unit (Januari-Oktober 2022), menjadi 23 juta unit (Januari-Oktober 2023).

Saat ini permintaan smartphone terbesar dikisaran harga Rp 4 juta-Rp 7 juta (40%), sedangkan smartphone di atas Rp 7 juta sekitar 29%. Untuk smartphone harga kurang dari Rp 2 juta hanya sekitar 13% dan untuk smartphone untuk rentang harga Rp 2 juta-Rp 4 juta, permintaanya sekitar 19%. “Peningkatan permintaan saat ini terjadi untuk smartphone seharga Rp 4 juta-Rp 7juta, sedangkan yang lain mengalami penurunan,” kata Ardy.

Hal inilah yang mengusik Sharp untuk fokus membidik segmen ini yaitu segmen menengah, khususnya smartphone yang bermain diharga Rp4juta-Rp7juta. Menurut Shinji Teraoka Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia untuk memperbesar pangsa pasarnya di Indonesia pihaknya akan terus merilis line-up smartphone terbaru. Salah satunya yang diperkenalkan awal tahun 2024 yaitu Sharp Aquos sense8 yang dibanderol dengan harga Rp 5.999.0000 per unit. “Kami optimis kehadiran Sharp Aquos dapat meningkatkan pangsa pasar smartphone andalan Sharp ini,” kata Teraoka.

Andry Adi Utomo, National Sales Senior GM PT Sharp Electronics Indonesia, menuturkan sampai saat ini penjualan Sharp Aquos belum sesuai target yang ditentukan. Pihaknya terus mengevaluasi strategi dan mengubah strategi yang dijalankan karena dianggap kurang cocok untuk memasarkan smartphone di Indonesia.

Diakui Andry, ternyata strategi dalam memasarkan produk smartphone tidak bisa sama dengan produk elektronik. Karena awalnya, Sharp memaksakan pemasaran dengan memanfaatkan jalur distribusi melalui dealer produk elektronik. “Strategi ini ternyata tidak tepat,” tegas Andry.

Oleh karena itu, sejak awal tahun lalu Sharp membongkar strateginya pemasarannya, dari semula fokus ke dealer produk elektronik kini berubah untuk fokus menggandeng dealer besar smartphone di Indonesia, seperti erafone dan e-commerce channel. Selain itu, Sharp juga menggadeng sub dealer/toko kecil yang menjual smartphone dengan menawarkan intensif, promo, display dan lain-lain. “Progressnya penjualan smartphone sudah mulai ada,” tuturnya.

Untuk smartphone seri teranyar ini, Sharp menargetkan penjualan 20 ribu unit. Pembelian dapat dilakukan di toko-toko rekanan Sharp Indonesia, seperti Eraphone, Sharp Mobile Official Store dan Cocorolife. “Kami optimis smartphone sense8 menjadi pilihan anak muda yang kekinian dengan fitur yang komplit dan harga yang terjangkau,” kata Ardy.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved