Marketing Trends

Tiga Kiat Sukses Kayn Label Bangun Hubungan dengan Pelanggan

Kayn Label gunakan strategi suistainable branding dalam berhubungan dengan pelanggan. (dok Bank Saqu)

Kayn Label, merek busana batik berkelanjutan yang dirancang khusus untuk pakaian sehari-hari anak muda terus menunjukkan eksistensinya di industri pakaian Tanah Air. Terinspirasi oleh keanggunan wanita Indonesia, Kayn Label menciptakan pakaian siap pakai bagi anak muda dengan menggunakan batik cap dengan pewarna alami.

Merek tersebut dibuat oleh Maria Utami Sekar, selaku Co-founder. Kayn Label dibuat dengan mengusung isu keberlanjutan yang saat ini semakin banyak dibicarakan oleh anak-anak muda dan juga perusahaan. Menurut Sekar, isu keberlanjutan saat ini bukanlah hanya menjadi sekedar gimmick semata bagi para pelaku bisnis. Hal ini mengingat tren pola konsumsi konsumen yang sudah menjadi lebih sadar untuk menjaga lingkungan.

“Para pelaku bisnis harus bisa menangkap tren ini sebagai peluang bisnis dari segi pemasaran, di mana selain memanfaatkan keuntungan, namun juga bisa menjadi praktik bisnis yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Salah satu contohnya adalah melalui sustainable branding, sebagai strategi pemasaran yang dapat mengakomodir aspirasi konsumen terkait lingkungan sehingga membangun koneksi yang lebih kuat,” ujarnya, Rabu (31/01/2024).

Kayn Label mencatat peningkatan penjualan hingga 30-70% pada saat kegiatan pasar kreatif untuk para solopreneur Semasaqu. Kesuksesan ini tidak terlepas dari keberhasilan Kayn Label membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, sehingga menciptakan customer loyalty, customer lifetime value, dan memfasilitasi promosi mulut ke mulut.

“Strategi yang dilakukan oleh Kayn Label adalah menggunakan sustainable branding. Ini merupakan sebuah pendekatan pemasaran yang mempertimbankan dampak lingkungan dan mengajak konsumen lebih peduli terhadap lingkungan,” ucapnya.

Sekar juga berbagi kiat sukses bagi para solopreneur di Indonesia untuk menjalankan strategi sustainable branding. Pertama membentuk nilai bersama hal ini dilakukan melalui penekanan pada nilai-nilai lingkungan dan sosial yang sama, sustainable branding menciptakan rasa keselarasan.

“Ini bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang bagaimana merek mencerminkan prinsip-prinsip yang diyakini oleh konsumen. Mereka merasa bahwa mendukung merek bukan hanya tindakan konsumsi, melainkan juga manifestasi dari prinsip-prinsip pribadi mereka yang dihargai. Kayn Label mendorong kebanggaan akan melestarikan kebudayaan lokal dengan menggunakan batik yang ramah lingkungan,” kata Sekar.

Kedua membangun kepercayaan melalui transparansi. Komunikasi terbuka mengenai praktik-praktik berkelanjutan adalah landasan kepercayaan. Saat konsumen memahami komitmen merek terhadap inisiatif ramah lingkungan, hubungan terbangun atas dasar kepercayaan.

“Transparansi menciptakan jendela yang mengungkap bagaimana suatu produk atau layanan dihasilkan, memberikan konsumen pemahaman yang lebih baik dan rasa terlibat dalam pilihan mereka. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kayn Label adalah mengkomunikasikan proses penggunaan batik cap dengan pewarna alami yang diekstrak dari berbagai tanaman,” ungkapnya.

Ketiga menjaga keterlibatan konsumen dengan konten edukasi yang menyenangkan. Sustainable branding bukan hanya tentang penjualan, tetapi juga edukasi konsumen. Sekar menilai, melibatkan konsumen dalam pemahaman dampak pilihan mereka pada lingkungan akan menciptakan kesadaran bersama. Konsumen menghargai informasi yang memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih sadar lingkungan.

“Keterlibatan ini bukan hanya transaksi, melainkan upaya bersama menuju pemahaman dan tindakan yang lebih berkelanjutan. Kayn Label menjaga keterlibatan konsumen melalui berbagai konten yang diunggah di media sosialnya seperti konten OOTD (outfit of the day) dan mix and match yang mampu menarik atensi anak muda,” kata Sekar menutup penjelasannya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved