Capital Market & Investment

Prediksi IHSG Jelang Pemilu, Mirae: Akan Naik Untuk Jangka Panjang

Jelang Pemilu, IHSG diprediksi turun hanya dalam jangka pendek. (foto Ubaidillah/SWA)

Indonesia bersiap mengadakan Pemilu pada 14 Februari mendatang. Sektor pasar modal, menjadi salah satu sektor yang terdampak sentimen setiap kali Pemilu diadakan, tak terkecuali pada tahun ini.

Mirae Asset Sekuritas memprediksi IHSG memiliki tren akan naik dalam jangka panjang. Head of Research Team Mirae Robertus Hardy menjelaskan berkaca pada penyelenggaraan Pemilu tahun-tahun sebelumnya, dalam jangka pendek ada beberapa tren di mana IHSG cenderung turun sebelum diselenggarakannya Pemilu.

“Tetapi akan berangsur membaik dengan signifikan setelah ada kejelasan hasil Pemilu. Jadi Pemilu ini sangat menentukan proses jalannya transisi kekuasaan dan ini dinamika yang patut kita nantikan,” ucap Hardy dalam Morning Meeting, Kamis (01/02/2024).

Sementara sentimen Pemilu untuk jangka panjang, Hardy mengungkapkan bahwa grafik setiap investasi yang dibuat atau dilakukan pada awal tahun Pemilu itu akan membuahkan hasil yang positif. Bahkan tren positif ini akan berlangsung hingga awal tahun Pemilu berikutnya.

“Mungkin ini bisa menjadi suatu paradigma baru bahwa investasi yang dilakukan dengan jangka panjang cenderung lebih menghasilkan. Kami juga meyakini kinerja yang positif ini dilandaskan kepada bukan hanya sentimen temporary semata tapi juga dari perbaikan kinerja keuangan dan operasional para emiten, kondisi makroekonomi dan juga makro industrial yang semakin mendukung, sehingga dalam jangka panjang hasilnya akan bisa lebih positif,” ucapnya.

Hardy menegaskan dalam jangka panjang adanya sentimen Pemilu sepertinya tidak relevan dan tidak bisa dijadikan patokan karena itu sifatnya jangka pendek. Dirinya juga mengamati periode krisis keuangan global tahun 2008 dan pandemi Covid-19, di mana di antara dua peristiwa tersebut tahun 2012 sampai 2013 dan tahun 2015 sampai 2018, Bank Indonesia menurunkan suku bunga akibat disinflasi global.

“Jadi ini yang menurut kami, disinflasi global yang sudah terjadi bahkan di Indonesia juga turun lebih dalam. Penurunan pelandaian inflasinya menurut kami akan terjadi hal yang kurang lebih sama pada tahun ini dan kami mengamati ada tiga sektor yang berhasil memiliki out performance lebih tinggi daripada ihsg dengan cukup signifikan yaitu sektor consumer nonslical misalnya saham-saham seperti Indofood dan Unilever, kedua diikuti sektor finansial seperti Bank BRI, Mandiri, BCA dan BNI, ketiga yaitu sektor consumer yang cyclical misalnya AC Hardware dan lain-lain,” katanya.

Terakhir Hardy menyimpulkan bahwa pihaknya mempertahankan pandangan yang positif IHSG pada Rp8.100 terutama nanti setelah sudah adanya kejelasan mengenai hasil Pemilu dan juga adanya pelonggaran pada kebijakan moneter yang yang bisa dirasakan dalam bentuk suku bunga bank Indonesia yang lebih rendah, mungkin menjelang Semester II 2024. Beberapa saham pilihan seperti di sektor finansial ada BRI BCA consumer HOKI ACES dan juga telekomunikasi TLKM dan Astra Internasional.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved