Capital Market & Investment

Peluang dan Tantangan Ekonomi Pasar Modal RI pada 2024

Pasar modal memiliki peran yang strategis dalam perekonomian RI pada 2024. (foto Ubaidillah/SWA)

Tahun 2024 yang merupakan tahun politik dan di tengah berbagai situasi yang menantang, baik di dalam negeri maupun geopolitik dan ekonomi global, dinilai tetap memberikan peluang investasi yang menarik. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju.

Fakhrul Fulvian, Chief Economist & Head Of Fixed Income Research PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dalam pemaparannya menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia pada tahun ini. Beberapa di antaranya adalah kebijakan tingkat suku bunga, likuiditas ketat perbankan serta perlambatan ekonomi di Tiongkok yang merupakan mitra utama perdagangan negara di Asia Tenggara.

“Karena itu sangat penting untuk memahami bagaimana kepemimpinan ke depan akan berjalan, terutama kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kepercayaan dan kepastian terhadap setiap kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi keyakinan investor dan pelaku usaha dalam mengambil keputusan,” kata Fakhrul.

Fakhrul juga menyatakan bahwa pasar modal Indonesia memiliki peran yang semakin strategis sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan jumlah investor pasar modal yang mencapai 12,16 juta investor, yang meliputi investor saham, obligasi dan reksa dana.

Menurutnya, ekosistem besar pasar modal Indonesia adalah aset penting yang harus dioptimalkan untuk mendorong perekonomian nasional, terutama menjadi sumber-sumber pembiayaan investasi yang lebih efisien dan berdimensi jangka panjang. Itu sebabnya, kebijakan-kebijakan yang pro pasar modal perlu mendapat perhatian, seperti kebijakan pemerintah mendorong lebih banyak BUMN yang IPO di pasar saham.

Demikian juga, pemerintahan yang baru nanti perlu meningkatkan peran aktif lembaga-lembaga keuangan milik pemerintah seperti BPJS, dana pensiun dan asuransi untuk melakukan investasi di pasar modal, ini menjadi krusial. Fakhrul beralasan, di tengah tingkat suku bunga global memasuki masa higher for longer, dukungan dari pemodal domestik akan menjadi semakin penting.

Isu lain yang selalu menjadi perhatian investor pasar modal adalah terkait dengan pajak final. Hal seperti ini perlu mendapat kepastian agar tidak muncul spekulasi begitu pemerintahan baru terbentuk.

“Keterlibatan pemerintah dan BUMN dalam menggerakan pasar modal masih sangat dibutuhkan. Peningkatan investasi di pasar modal akan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Secara keseluruhan, potensi pasar modal Indonesia masih sangat menjanjikan. Trimegah melihat potensi kenaikan IHSG untuk mencapai 7.800 di akhir 2024,” ungkap Fakhrul.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved