Capital Market & Investment

Liburan Jelang Pencoblosan dan Imlek ada Peluang Cuan dari 3 Saham Ini

Layar elektronik di Main Hall BEI pada Senin, 31 Juli 2023. (Ilustrasi foto : Vicky Rachman/SWA).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pekan lalu, 2 Februari 2024, ditutup menguat di level 7.201 poin atau naik 1,42%. Dengan kata lain IHSG positif naik 101,7 poin.

Kegairahan IHSG tertopang 2 sectoral top gainer pada perdagangan periode 29 Januari-2 Februari 2024. Sektor itu adalah Kesehatan yang naik 2,59% dan IDXCyclic 0,99%. Sayangnya, laju IHSG masih terbebani dari 2 sectoral top loser yakni Energi yang melemah 1,85% dan Keuangan 1,59%.

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus berpendapat pada minggu lalu ada laju IHSG terpengaruh 2 sentimen dari luar dan dalam negeri. Dari luar negeri khususnya AS, suku bunga yang ditahan di 5,5% dengan ekspektasi penurunan diundur dari Maret ke Mei, pasar tenaga kerja AS yang masih kuat, Non-Farm Payrolls jauh di atas ekspektasi: Act 353K Prev 333K Cons 180K. Unemployment Rate Act 3,7% dari sebelumnya 3,7% dan konsesus 3,8%.

Ada pula ISM Manufacturing PMI yang meningkat, tapi masih kontraksi (di bawah 50): Act 49,1 Prev 47,1 Cons 47, S&P 500, NASDAQ, Dow Jones mencapai all time high baru dengan data ekonomi dan laporan keuangan 2023 yang kuat. Sementara itu sentimen dari dalam negeri (Indonesia) yakni index didorong oleh net buy asing yang agresif. Capital inflow di pasar regular Rp 1,96 triliun, rupiah menguat 1,04%, 10Y yield US -1,46%,

Laporan keuangan emiten perbankan di 2023 sangat impresif. Laba BBCA tumbuh 19,4%, BMRI 33,7%, BBRI 17,5%, BBNI 14,2%, BRIS 33,8%, inflasi masih terkendali dengan Inflation Rate YoY, Core Inflation Rate YoY, dan Inflation Rate yang turun serta Manufacturing PMI meningkat ke 52,9 dan berada di tingkat tertinggi dalam 5 bulan.

Berbicara tentang sentimen minggu ini, Angga menyebutkan ada 4 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni Pemilu 2024, rilis Data GDP Growth Rate kuartalan dan tahunan Indonesia, inflasi China dan neraca dagang AS. “Ketidakpastian hasil pemilu dan potensi pengunduran Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan akan menghambat aliran dana asing, sementara terkait rilis data perekonomian Indonesia, ekspektasi pelaku pasar adalah pertumbuhan ekonomi nasional menguat secara tahunan,” ujar Angga di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Terkait sentimen inflasi China, terangnya, saat ini masih deflasi. “Ekspektasi Inflation Rate YoY meningkat tapi MoM masih turun. Kalau di atas ekspektasi kemungkinan disambut positif oleh market,” tegasnya. Ia menambahkan sentimen dari AS yang wajib diperhatikan minggu ini yakni PMI jasa yang ekspektasi naik dan neraca dagang yang relatif stabil.

IPOT merekomendasikan buy pada 3 saham untuk trading selama 3 hari perdagangan pada minggu ini karena ada libur Isra Miraj 1445 H pada Kamis, 8 Februari 2024 dan cuti bersama Imlek 2024 pada Jumat, 9 Februari 2024, yakni buy on breakout TSPC (support: Rp 2.040, resistance: Rp 2.250), buy on pullback ARKO (support: Rp 750, resistance: Rp 820) dan buy on breakout PANI (support: Rp 4.950, resistance: Rp 5.500).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved