PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, yang lebih dikenal dengan nama JNE, tampaknya terus berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan sekaligus menjalankan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat.

Menurut Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, perusahaan yang telah hadir di Indonesia selama 33 tahun ini berkeyakinan bahwa jika ekosistem tumbuh, perusahaan pun akan turut berkembang dengan baik.

Begitu pula dengan program-program corporate social responsibility yang dijalankan JNE untuk masyarakat luas, baik di bidang pendidikan, kesehatan, olahraga, budaya, maupun pemberdayaan UMKM dan komunitas. Program-program CSR ini diyakini akan mendekatkan JNE dengan masyarakat.

“Sesuai dengan filosofi yang selalu dipegang oleh JNE, yakni ‘berbagi tidak akan mengurangi’, dan sejatinya rezeki itu adalah yang dapat memberikan manfaat sebesar–besarnya bagi sesama dan lingkungan,” kata Feriadi.

Tujuan yang ingin dicapai dalam menjalankan kegiatan CSR ini, menurutnya, adalah menjaga brand promises bisa terpenuhi, bahkan melebihi ekspektasi pelanggan.  “JNE juga tidak henti melakukan inovasi CSR di berbagai bidang,” ujarnya.

Namun, hal tersebut tetap diiringi dengan menjalankan tradisi memberikan santunan kepada anak yatim-piatu sesuai dengan amanat pendiri JNE, Soeprapto Soeparno. Menurut Feriadi, hal ini sejalan dengan slogan citra CSR JNE, Connecting Happiness.

Ada beragam inisiatif CSR yang telah dijalankan JNE selama ini. Sebagai contoh, di bidang pendidikan dan literasi, memberikan bantuan buku-buku pendidikan dan buku jenis lainnya dalam rangka mendukung para pelajar di seluruh Indonesia.

“Agar CSR dapat berjalan dengan baik, kami melakukan inovasi dan bekerjasama dengan semua stakeholder.”

M. Feriadi Soeprapto,Presdir JNE

JNE bekerjasama dengan salah satu penggiat literasi, yakni Kang Maman Suherman, yang dapat memfasilitasi dan mengirimkan berbagai macam jenis buku dan alat tulis ke lebih dari 700 Taman Bermain dan Taman Baca di seluruh Indonesia.

Di bidang bantuan kemanusiaan, JNE aktif memberikan dukungan pengiriman bantuan untuk korban bencana alam ‒banjir, gempa bumi, gunung meletus, dsb.‒ di seluruh Indonesia, bekerjasama dengan berbagai pihak.

Di bidang kesehatan, saat pandemi Covid–19 melanda, JNE mengambil peran dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder untuk menanggulangi pandemi dan dampaknya. Di antaranya, melaksanakan kegiatan vaksinasi dosis ke–1 hingga dosis ke–3 untuk masyarakat dan karyawan di beberapa titik yang tersebar di seluruh jaringan kantor JNE di Indonesia.

Di samping itu, JNE juga memberikan dukungan pengiriman tabung oksigen, alat pelindung diri, tempat tidur pasien, masker, dan alat kesehatan lainnya untuk di distribusikan ke beberapa rumah sakit di Indonesia.

Untuk aneka inisiatif CSR-nya, JNE berkolaborasi dengan berbagai pihak. Yang pernah menjadi corporate value partner–nya antara lain Rumah Harapan Melanie, Benih Baik, CT Arsa Foundation, dan Foodbank of Indonesia. “Agar CSR dapat berjalan dengan baik, kami melakukan inovasi dan bekerjasama dengan semua stakeholder,” katanya.

Ukuran keberhasilan program CSR, Feriadi menambahkan, ialah sejauh mana menciptakan perubahan dan dampak yang positif untuk bagi masyarakat luas. Untuk itu, dalam setiap program yang dijalankan JNE, ada perencanaan dan evaluasi berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, agar tingkat keberhasilan program dapat dicapai dengan maksimal. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id