Capital Market & Investment

Inflasi Indonesia Diprediksi Melemah, Intip Peluang Cuan BBTN, MTDL, dan IMAS

Ilustrasi foto : Dok IPOT.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu ditutup melemah di level 7.295. Pada penutupan IHSG pada Jumat, 23 Februari 2024 itu IHSG turun 40 poin atau minus 0,55%. Community Lead PT Indo Premier Sekuritas, (IPOT) Angga Septianus menjelaskan, pelemahan market pada pekan lalu terpengaruh dua top losers yakni sektor teknologi yang turun 2,55% dan keuangan minus 1,30%. Pelemahan IHSG yang tidak terlalu dalam ini disebabkan topangan 2 top gainers yakni sektor infrastruktur yang menguat 2,44% dan kesehatan 1,29%.

Angga menyebutkan ada sejumlah sentimen yang memengaruhi market pada pekan lalu, yakni China 5 year loan prime rate yang minus 25 basis poin (bps) dan 1 year rate yang stabil. Kestabilan ini mendorong sektor properti. Ia menegaskan mortgage rate yang turun menyebabkan demand property naik.

Selanjutnya ada sentimen suku bunga Indonesia yang stabil di 6% dan pasar tenaga kerja Amerika Serikat yang masih lebih kuat dari ekspektasi, dimana initial jobless claims di angka 210.000 dari sebelumnya 213.000 dengan konsensus di angka 218.000. Ada pula sentimen PMI Composite (manufacturing and services) yang melemah, tapi masih ekspansif di angka 51.4 dari sebelumnya 52.

Disusul sentimen net foreign buy selama sepekan yang senilai Rp 2,94 triliun karena terjadi outflow bond market yang dibarengi inflow equity serta nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mendekati level terendah dalam sebulan. “Semuan sentimen tersebut membuat laju IHSG belum bisa berlabuh di żona hijau pada pekan lalu,” ujar Angga di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Berbicara tentang sentimen minggu ini, Angga menyebutkan sejumlah sentimen yang wajib diperhatikan para trader biar bisa mendulang cuan. Sentimen-sentimen tersebut adalah US GDP Growth Rate yang diestimasikan sebesar 3,3% dari sebelumnya 4,9%, Core PCE Price Index yang menjadi indicator inflasi utama The Fed yang pada Desember lalu 0,1% lalu naik ke 0,2% pada Januari dengan konsensus di angka 0,4%.

Selanjutnya ada sentimen inflasi Indonesia. Ekspektasi inflasi melemah tipis ke 2,5 atau tepatnya 2,56% dari 2,57% serta sentimen PMI Manufaktur dengan ekspektasi melemah tipis dari 52,9 ke 52,8.Didasarkan pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, IPOT merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 1 Maret 2024, yakni buy saham IMAS d level support Rp 1.520 dan resistance pada Rp 1.715. Kemudian, buy on pullback saham MTDL (support: Rp 560, resistance: Rp 615) dan buy on pullback BBTN (support: Rp 1.400, resistance: Rp 1.515).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved