Capital Market & Investment

Ada Isu Penurunan Suku Bunga, Tahun 2024 Diprediksi Menarik Bagi Obligasi

Pasar obligasi diprediksi akan semakin menarik setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan BI-Rate sebesar 6%. Tahun 2024 diyakini akan menjadi tahun di mana akan terjadi penurunan suku bunga yang diprediksi akan dimulai pada Juli mendatang.

Ekonom Senior Bahana TCW Emil Muhamad meyakini BI akan melakukan pemangkasan suku bunga setidaknya pasca The Fed diekspektasikan memulai program rate cut-nya pada Juli mendatang. Hal ini berdasar pada proyeksi terbaru The Fed yang menyatakan akan menurunkan tingkat suku bunga (Fed Fund Rate) sebanyak tiga kali sepanjang 2024, lebih sedikit dari proyeksi pasar yang sempat mencapai enam sampai tujuh kali penurunan suku bunga pada 2024.

Emil memproyeksikan penurunan suku bunga ini menjadi tambahan sentimen positif dari domestik untuk obligasi di 2024, selain karena ketidakpastian terkait pemilihan presiden sudah mulai berkurang. Pasar mengapresiasi pelaksanaan pilpres yang berjalan kondusif dan berpotensi satu putaran.

“Kami meyakini tahun 2024 akan menjadi tahun penurunan suku bunga yang akan berdampak pada kenaikan attractiveness dan potensi kenaikan pasar obligasi. Meski hal tersebut masih belum akan terlihat pada kuartal pertama 2024, karena The Fed diperkirakan baru akan memulai pemangkasan suku bunganya pada Juli. Kami memproyeksikan BI juga akan melakukan penyesuaian dengan melakukan menurunkan suku bunga setelahnya,” ujar Emil, Rabu (28/02/2024).

Potensi obligasi ini juga didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri, meski perekonomian global masih dibayangi ketidakpastian. Dari dalam negeri, Indonesia mengalami surplus perdagangan selama 45 bulan berturut-turut yang merupakan rekor terpanjang pascareformasi.

Dari sisi swasta, Emil menambahkan, respons positif pelaku bisnis atas pelaksanaan pemilihan presiden yang lebih singkat akan mendorong pelaku bisnis untuk melakukan penghitungan kebutuhan pendanaan untuk bisnisnya, hal ini berpotensi meningkatkan jumlah penerbitan obligasi korporasi.

“Jumlah penerbitan obligasi korporasi pada 2024 diprediksi akan meningkat dibanding 2023 lalu. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) emisi obligasi korporasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 sebanyak 107 emisi dari 57 perusahaan dengan nilai Rp117,80 triliun,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah melakukan penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN Ritel sepanjang 2023 sebesar Rp147,42 triliun. Capaian tersebut diperoleh melalui penerbitan tujuh seri SBN ritel yang ditawarkan pemerintah yakni SBR012, SR018, ST010, ORI023, SR019, ORI024, dan ST011.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved