Capital Market & Investment

Kiat Berinvestasi di Bulan Puasa

Kiat Berinvestasi di Bulan Puasa

Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan dianggap sebagai kewajiban bagi setiap Muslim yang telah mencapai usia yang cukup dan tidak dalam kondisi tertentu yang menghalangi puasa. Selama bulan ini umat Islam meningkatkan ketaatan mereka, melakukan amal kebajikan dan memperbanyak ibadah. Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, mengakui selama bulan Ramadan banyak orang memang lebih fokus pada amal dan kegiatan keagamaan, sehingga biasanya terjadi penurunan aktivitas investasi.

Dia menyebutkan secara historikal, volume transaksi IHSG di bulan Ramadan cenderung menurun sekitar 20-40% dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. “Hal ini juga disebabkan oleh hari libur yang panjang sehingga para investor mengalokasikan dananya untuk konsumsi pribadi,” ucap Angga di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Nah, sementara beberapa orang mungkin lebih memilih untuk mempertahankan keuangan dan menunda keputusan investasi. “Tetap berinvestasi meski dengan modal kecil tentu menjadi keputusan yang bijak,” ujarnya. Memulai investasi saat Ramadan juga bisa diartikan sebagai bentuk pertobatan atau perbaikan dalam pengelolaan keuangan. Memulai investasi di Bulan Ramadan bisa menjadi langkah positif menuju perbaikan keuangan pribadi dan peningkatan pengelolaan finansial.

Untuk mewujudkan niat baik untuk memulai investasi di Bulan Ramadan, berikut ini 5 kiat berinvestasi di bulan puasa;

1. Mulai dengan Nominal Kecil

Jangan terburu-buru untuk berinvestasi dengan modal besar. Mulailah dengan nominal kecil sesuai dengan kemampuan keuangan, seperti dari uang yang disisihkan dari budget uang makan siang selama puasa. Memulai investasi dengan modal kecil memungkinkan kamu untuk merasakan dan memahami proses investasi dengan baik.

2. Kendalikan Lapar Mata

Banyak yang merasa kesulitan mengelola keuangan dan menyisihkannya untuk investasi selama bulan Ramadan, padahal masalah ini seringkali muncul karena sulit menahan diri dari godaan atau lapar mata. So, kendalikan diri dari godaan yang hanya berdasarkan keinginan semata dan bukan kebutuhan serta lapar mata selama Ramadan supaya tetap bisa investasi.

3. Tetapkan Tujuan dan Pahami Risiko

Tentukan tujuan investasi dengan jelas. Apakah ingin mengumpulkan dana untuk pendidikan anak, pensiun, atau tujuan jangka panjang lainnya? Investasi tanpa tujuan biasanya hanya sebatas wacana terus. Menetapkan tujuan akan membantu membuat strategi investasi yang sesuai. Selain itu, sebelum memulai investasi pahami juga risiko yang mungkin dihadapi dan potensi keuntungan yang dapat diraih. Pelajari instrumen investasi yang berbeda dan tentukan seberapa besar risiko yang dapat diterima.

4. Pelajari Jenis Reksa Dana

Langkah awal untuk memula investasi adalah investasi reksa dana. Terlebih, investasi bisa dilakukan dengan modal yang sangat terjangkau. Dengan Rp 100.000 saja investasi reksa dana sudah bisa dilakukan. Investasi reksa dana ini benar-benar cocok untuk investor pemula dan mudah dilakukan secara online. Pahami dengan seksama jenis-jenis reksa dana yang tersedia. Ada reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Pilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi.

5. Lakukan Riset

Riset menyeluruh tentang reksa dana perlu dipertimbangkan. Tinjau kinerja historisnya, biaya-biaya terkait, dan kebijakan investasinya. Informasi ini dapat membantu investor pemula membuat keputusan yang lebih terinformasi.

So, Ramadan adalah bulan penuh berkah. Mari jadikan bulan suci ini sebagai awal perjalanan keuangan yang cerdas dan penuh berkah. Dengan memulai investasi di bulan Ramadan, kita tidak hanya berinvestasi untuk diri sendiri, tapi juga untuk keberlangsungan amal dan pencapaian tujuan-tujuan finansial.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved