Capital Market & Investment

Faktor Pendorong Saham Perbankan, Infrastruktur dan Jalan Tol

Faktor Pendorong Saham Perbankan, Infrastruktur dan Jalan Tol
Ilustrasi foto : Dok

Emiten perbankan diprediksi akan melanjutkan kinerja positif pada 2024, meski tahun ini penuh dengan tantangan. Andre Benas, Kepala Riset BCA Sekuritas, menyebutkan emiten perbankan berpeluang melanjutkan tren laba bersih yang tinggi seperti terjadi pada 2023. “Kalau saham spesifik perbankan pada tahun ini, dilihat secara pertumbuhan, kontribusi laba bersih sektor perbankan terhadap laba bersih emiten di Indonesia pasti berkontribusi paling besar," ujar Andre pada keterangannya yang dikutip SWAonline pada Rabu (13/3/2024).

Dia berpendapat khawatir dengan pertumbuhan laba bersih di sektor perbankan karena prospek pertumbuhan kredit masih cukup baik. Optimisme yang sama disampaikan Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA, David Sumual. Menurutnya, peluang pertumbuhan penyaluran kredit masih terbuka lebar apalagi jika permintaan masyarakat menguat.

Andre menyebutkan penyelenggaraan berbagai ajang, seperti BCA Expoversary 2024, yang menawarkan berbagai promo spesial dapat memberikan sentimen positif terhadap saham-saham emiten perbankan. Pada BCA Expoversary 2024, BCA memberikan penawaran menarik berupa suku bunga KPR BCA 2,67% per tahun, fix 1 tahun dengan diskon asuransi jiwa 10% serta diskon biaya administrasi 50%; bunga spesial kredit kendaraan bermotor 2,67% flat tenor 1 tahun, dan program DP 0% untuk kredit kendaraan bermotor serta kredit sepeda motor BCA.

Jikalau BCA mengumumkan capaian kredit BCA Expoversary 2024 pasti para investor mengidentifikaisnya prospek kinerja sektor perbankan masih baik."Harapan dengan adanya BCA Expoversary 2024 itu publik bisa tahu BCA ini berkontribusi terhadap pertumbuhan IHSG ke depannya,” ujar Andre.

Selain perbankan, Andre menyebut beberapa sektor berpotensi untuk mencatatkan kinerja positif di tahun ini, seperti infrastruktur jalan tol, properti, dan menara telekomunikasi. Andre meyakini suku bunga acuan yang diproyeksi turun pada 2024 membawa angin segar untuk saham-saham yang menghuni sektor tersebut. “Jadi kalau tahun lalu sektor kayak toll road, infrastruktur tower, dan properti itu masih underperform. Mungkin harapannya di tahun 2024 ini kalau interest rate-nya turun sektor-sektor ini bisa perform. Kalau kita melihat kinerja di Februari yang sudah mulai perform itu toll road ya. Kita lihat sektor yang berhubungan dengan interest rate sensitive itu seperti komunikasi performance-nya luar biasa ya,” ungkap dia.

David menyebutkan prospek ekonomi Indonesia tidak terlepas dengan kondisi ekonomi global. Menurutnya, dibanding 2023, kondisi ekonomi 2024 akan lebih menantang. Meski demikian dia masih memandang perekonomian nasional masih akan positif di tahun ini. “Tahun ini kita masih bisa tumbuh kurang lebih 5%. Kita berharap dari sisi investasinya ada banyak faktor lain yang kita perhatikan. kita cautiously optimistic lah di tahun ini. Sektor konsumsi juga cukup bagus. Perilakunya di tahun ini relatif lebih baik,” ungkap David.

BCA dan anak perusahan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 19,4% mencapai Rp 48,6 triliun sepanjang 2023 (year on year). Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved