Marketing

Rahasia Brand Lokal Raup Untung di Bulan Ramadan

Rahasia Brand Lokal Raup Untung di Bulan Ramadan
James Chang, CEO Lazada Indonesia (Foto: Lazada)

Indonesia menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dengan presentase 86,7% dari 240,62 juta jiwa. Angka ini adalah ceruk pasar menggiurkan bagi para penjual di E-commerce. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang melesat jelang bulan Ramadan, brand, dan penjual lokal harus gesit dalam menyusun berbagai strategi pemasaran untuk menjawab kebutuhan konsumen.

Penjual bisa berhasil meraup untung dengan mengenal dan memahami penggunaan fitur dan layanan platform belanja online seperti Lazada. Demikian yang disampaikan Rika Yeo, mentor bersertifikasi LazStar Trainer dan pemimpin komunitas penjual Lazada atau City Leader Lazada Club, dalam acara Lazada Ramadan Seller Festival 2024.

Lazada Ramadan Seller Festival 2024 ditujukan untuk memberikan wawasan baru bagi brand dan penjual lokal agar bisa mempersiapkan strategi bisnis dan pemasaran untuk menghasilkan lonjakan transaksi online di bulan Ramadan.

Rika yang juga merupakan alumni Alibaba Netpreneur menjelaskan bahwa selalu terjadi peningkatan omzet selama bulan Ramadan, yang rata-rata mencapai puluhan persen. “Tingkat konsumsi masyarakat di bulan Ramadan memang biasanya meningkat, termasuk dengan adanya tradisi berbagi yang kental di bulan suci ini,” kata dia.

Menurut data Yougov tahun 2024, kategori yang diperkirakan meningkat signifikan meliputi Food & Beverages 43%, Fashion & Accessories 27%, dan Beauty & Personal Care 20%.“Sebagai seorang pemilik brand ataupun penjual di platform online, kamu memiliki kesempatan untuk mempelajari performa toko dan menggunakan data penjualan yang bisa didapatkan secara real time untuk dijadikan referensi penyusunan strategi bisnismu,” kata Rika.

Dia menjelaskan ada beberapa tips yang bisa dilakukan penjual dalam memaksimalkan performa bisnis melalui platform Lazada. Pertama, pelajari performa omset dan produk toko. Penjual bisa menggunakan dasbor Seller Center di platform Lazada untuk mengakses fitur Bisnis Analis dan menentukan target dengan tingkat omset saat ini. “Penjual juga bisa melihat rekomendasi produk yang cocok untuk dipromosikan di toko dari prediksi analitis berbasis AI yang ada di fitur Bisnis Analis,” ujarnya di Jakarta (15/03/2024).

Kedua, gunakan promo dan diskon khusus bulan Ramadan. Fitur promo dan diskon, menurutnya, menjadi daya tarik yang kuat untuk mendorong pembeli check out produk. Ketiga, perhatikan kebutuhan pembeli dan tren produk di bulan Ramadhan. Rika menemukan bahwa bulan Ramadan memicu masyarakat mencari produk-produk yang lekat dengan kata kebersamaan seperti takjil dan kurma, berbagi seperti parsel, hampers Ramadan, dan sembako, dan lebih baik yaitu kosmetik, pakaian Muslim, peralatan salat serta perlengkapan rumah tangga.

Keempat, Sesuaikan strategi penjualan dengan perilaku belanja konsumen. Misalnya, di minggu pertama fokus mempromosikan kategori fesyen seperti gamis atau baju koko. Kemudian di minggu kedua fokus promosikan kategori elektronik seperti ponsel hingga laptop. Dan targetkan promosi produk terlaris di minggu akhir menjelang hari raya Lebaran.

Kelima, fokus pada penjualan produk populer dan produk yang tren di masa Ramadan. Keenam, terapkan layanan bintang lima. Keenam, miliki customer service yang responsif. “Pastikan pengiriman dan penanganan pesanan yang cepat, ajak pembeli untuk aktif memberi saran untuk brand, dan terus menjaga interaksi dengan pembeli agar tidak gampang lupa dengan brand kamu,” kata Rika.

Di sisi lain, James Chang, CEO Lazada Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mengejar pertumbuhan berkelanjutan, tidak hanya bagi Lazada, namun juga brand dan penjual lokal yang ada di platform Lazada. “Lazada Ramadan Seller Festival yang diselenggarakan bertepatan dengan bulan suci yang paling dinantikan masyarakat Indonesia menjadi dorongan untuk brand dan penjual lokal meningkatkan penjualan,” ujar James.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved