Capital Market & Investment

DSNG Tingkatkan Kepemilikan Saham 35% di Industri Kelapa Sawit REA Kaltim

DSNG Tingkatkan Kepemilikan Saham 35% di Industri Kelapa Sawit REA Kaltim
DSNG melalui anak usahanya tambah saham menjadi 35% di REA Kaltim. (dok DSNG)

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melalui anak usahanya PT Agro Pratama, meningkatkan kepemilikan saham perseroan di PT REA Kaltim Plantations (REA Kaltim) menjadi 35% melalui Share Subscription Agreement (SSA). Sebelumnya, perseroan melakukan investasi atas kepemilikan saham REA Kaltim sebanyak 15% pada 16 Mei 2016 melalui anak usaha Perseroan, PT Swakarsa Sinarsentosa dan PT Agro Pratama.

REA Kaltim merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kelapa sawit, yang berfokus pada usaha budidaya kelapa sawit hingga produksi minyak mentah dan inti kelapa sawit. Beroperasi di Kalimantan Timur, REA Kaltim memiliki total luasan sekitar 35 ribu hektar, dengan fasilitas pabrik kelapa sawit mencapai 240 ton/per jam, dan 2 pabrik penangkap gas metan.

“Dengan kepemilikan saham perseroan sebesar 35% di REA Kaltim, diharapkan segmen bisnis kelapa sawit perseroan akan terus bertumbuh, khususnya meningkatkan laba perseroan di masa yang akan datang. Selain itu, juga akan memperkuat posisi kemitraan dan kolaborasi kedua belah pihak, termasuk dan namun tidak terbatas pada bidang agronomi, pengolahan kelapa sawit, peremajaan kebun kelapa sawit (replanting) serta praktik keberlanjutan (sustainability)”, kata Jenti Widjaja, CFO DSNG dalam keterangan resmi (18/03/2024).

Jenti menambahkan bahwa, kenaikan kepemilikan saham perseroan di REA Kaltim, akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, khususnya praktik keberlanjutan. Kedua perusahaan, baik DSNG maupun REA Holding (Perusahaan induk REA Kaltim) merupakan pelaku usaha yang bergerak dalam industri kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable palm oil) di Indonesia.

“Pada 2023, REA Holding dan DSNG masing-masing menduduki peringkat 12 dan 10 dari 100 perusahaan produsen, pengolah, dan berbagai perusahaan dagang termasuk minyak kelapa sawit. Peringkat ini dinilai secara independen oleh SPOTT (Sustainability Policy Transparency Toolkit) berdasarkan keterbukaan terhadap organisasi, kebijakan, dan pelaksanaan ESG,” ungkapnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved