Capital Market & Investment

Trik Mengatur THR untuk Investasi Sesuai dengan Profil Risiko

Trik Mengatur THR untuk Investasi Sesuai dengan Profil Risiko
Diversifikasi menjadi pilihan bijak dalam mengatur THR untuk investasi.

Uang Tunjangan Hari Raya (THR) THR dinanti-nantikan banyak orang setiap tahunnya. Selain untuk menyemarakkan dan memenuhi kebutuhan perayaan hari raya hingga bayar utang, uang THR pada dasarnya merupakan pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk tabungan masa depan melalui investasi.

Community Lead Ipot Angga Septianus menegaskan uang THR dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan. Untuk itu daripada hanya menghabiskannya untuk kebutuhan konsumtif, memanfaatkan uang THR untuk investasi agar keuangan makin sehat bisa menjadi dan keputusan bijak, dengan salah satu strateginya yakni diversifikasi.

“Penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko tersebut. Diversifikasi investasi adalah prinsip menginvestasikan uang di berbagai aset atau instrumen keuangan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan hasil yang stabil dalam jangka panjang,” katanya, Rabu (27/03/2024).

Namun, diversifikasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda-beda tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi masing-masing. “Reksa dana adalah pilihan investasi yang cocok untuk diversifikasi karena memungkinkan investor memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi,” ungkapnya.

Angga pun menyampaikan trik memaksimalkan uang THR dengan diversifikasi investasi reksa dana sesuai profil risikonya. “Berapapun uang THR yang bisa diinvestasikan, profil risiko sangat penting diperhatikan agar tujuan investasi tercapai,” ujar Angga menyarankan.

Trik pertama, bagi investor yang memiliki profil risiko yang cenderung menghindari risiko (risk averse) dapat mengalokasikan sebagian dari uang THR ke dalam berbagai jenis reksa dana. Misal sebanyak 70% dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang (RDPU), 20% ke dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan 10% ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks (RDS).

Dua, untuk investor dengan profil konservatif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mayoritasnya sebanyak 60% dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang, 30% ke dalam reksa dana pendapatan tetap dan 10% ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks.

Bagi investor dengan profil agresif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mengalokasikan 30% ke reksa dana pasar uang, 30% ke reksa dana pendapatan tetap, dan 40% ke reksa dana saham atau reksa dana indeks. “Karena investor agresif cenderung mencari risiko untuk investasi jangka panjang,” ucap Angga.

Bagi investor dengan profil sangat agresif dapat membagi alokasi asetnya dengan mengalokasikan 30% ke reksa dana pendapatan tetap, 20,6% ke reksa dana pasar uang sebagai tambahan untuk dana darurat dan 49,4% ke reksa dana saham atau reksa dana indeks.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved