Capital Market & Investment

Kinerja Indonesia Paradise (INPP) Kian Moncer, Mengantongi Laba Bersih Rp 184 Miliar

Foto : Indonesia Paradise Property.

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) pada 2023 memperoleh laba bersih sebesar Rp 184,90 miliar, atau tumbuh 166% dibandingkan laba bersih di 2022, Laba bersih ini didorong pendapatan INPP senilai Rp 1,10 trilliun, meningkat sebesar 16%. Laba kotor juga bertumbuh sebesar 26% mencapai Rp 725,70 miliar di 2023. Sehingga INPP mampu mencetak net profit margin sebesar 17%.

Segmen perhotelan adalah kontributor terbesar dengan 43%, disusul segmen komersial dengan kontribusi terhadap 42% pendapatan 2023. Sementara untuk segmen penjualan properti, diperkirakan penjualan meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Salah satu faktor pendorongnya adalah Antasari Place yang baru saja menyelesaikan topping off pembangunan tower pertamanya pada Mei 2023 dan perkiraan jadwal handover ke konsumen di akhir 2024. “Segmen-segmen kami yaitu hospitality, commercial, dan property sales semuanya mencatatkan kinerja yang baik tahun 2023,” jelas Presiden Direktur & CEO Indonesian Paradise Property, Anthony P Susilo, di Jakarta pada Senin (1/4/2024) kemarin.

Anthoni, pada keterangan tertulisnya ini, menyebutkan pendapatan berulang (recurring income) dari segmen perhotelan dan komersial berkontribusi sebesar 85%. Recurring income ini menyokong profitabilitas INPP. Perseroan adalah salah satu emiten properti dengan arus kas yang paling stabil berkat tingginya pendapatan berulang jika dibandingkan dengan total pendapatan. Recurring income INPP di tahun lalu itu menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 934,91 miliar, naik sebesar 31% dari tahun sebelumnya.

Tahun 2024, INPP memprediksi bahwa sektor properti siap untuk tumbuh berdasarkan beberapa indikator positif. Antara lain dari perkiraan Bank Indonesia tentang pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam kisaran 4,7-5,5% menjadi pertanda baik bagi pasar real estat, karena peningkatan aktivitas ekonomi sering kali diterjemahkan ke dalam permintaan yang lebih tinggi untuk properti.

Indikator lainnya adalah angka kunjungan ke Indonesia yang tumbuh 20,17% secara Khusus pada bulan Desember 2023 tercatat sebanyak 1.14 juta kunjungan dan 481 ribu dari jumlah ini menuju ke Bali. Hal ini tentu akan mempengaruhi segmen komersial khususnya hospitality . Perseroan memiliki banyak hotel di lokasi-lokasi strategis di kota pariwisata tersebut. Memanfaatkan sentimen ini, INPP telah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya dengan mendorong property sales yang ditargetkan bisa mengambil porsi yang cukup besar di tahun ini. Harga saham INPP pada perdagangan Senin, 1 April 2024, naik menjadi Rp 980 atau tumbuh 0,51% dari perdagangan sebelumnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved