Book Review

Menyulap Disrupsi Menjadi Peluang:  Strategi Industri Melaju Pesat dengan AI

Oleh Editor

Judul Buku : Rewired: The McKinsey Guide to Outcompeting in the Age of

Digital and AI

Pengarang : Eric Lamarre, Kate Smaje, Rodne­y Zemmel

Penerbit : Wiley, New Jersey

Cetakan : Pertama, Juni, 2023

Tebal : 400 halaman

Menuju Visi Indonesia 2045 menjadi ekonomi terbesar keempat dunia, kita dihadapkan pada medan perang baru: era revolusi digital sejak melejitnya kecerdasan buatan (AI) generatif di tahun 2023. Buku Rewired: The McKinsey Guide to Outcompeting in the Age of Digital and AI karya Eric Lamarre, Kate Smaje, dan Rodne­y Zemmel ini hadir sebagai pedoman bagi perusahaan untuk beradaptasi dan menaklukkan gelombang inovasi AI yang bergerak cepat.

Transformasi digital dan AI dengan skala dan momentum yang tepat di perusahaan kini terbukti dapat meningkatkan nilai perusahaan hingga berlipat-lipat. Ini seperti yang terjadi pada Microsoft, Nvidia, Amazon, dan berbagai perusahaan teknologi di tataran global lainnya.

AI kini bukan lagi cerita fiksi ilmiah, melainkan realitas yang dihadapi bersama oleh industri dan masyarakat. Rewired menggambarkan lanskap baru ini dan mengambil posisi sebagai panduan dinamis untuk menjelajahi lanskap transformasi digital.

Salah satu pesan utama dari buku Rewired adalah bahwa transformasi digital bukanlah proses yang cepat dan mudah. Sebaliknya, solusinya terletak pada perubahan fundamental dalam cara bisnis beroperasi.

Untuk mencapai hal itu, ratusan bahkan ribuan tim internal harus diberi wewenang untuk terus-menerus memanfaatkan teknologi baru. Tujuannya, demi membangun kemampuan organisasi yang dapat memajukan bisnis dengan cepat di era revolusi AI saat ini.

Buku ini juga memberikan wawasan strategis tentang beradaptasi dengan disrupsi digital, mendefisini ulang strategi bisnis, dan memupuk ketangkasan organisasi sembari memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang. Dengan berfokus pada kepemimpinan transformasional, Rewired tidak hanya bertujuan untuk mendampingi perusahaan dalam beradaptasi, tetapi juga berkembang di era perubahan dan inovasi yang terus-menerus. Para pemimpin bisnis pun dapat menghadapi tantangan transformasi digital dengan strategi yang efektif dan progresif.

Bagaimana perusahaan menavigasi dunia digital untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan merupakan tantangan bisnis yang menentukan masa depan nasib perusahaan saat ini. Agar transformasi digital dan AI dapat terus berkembang, jajaran pemimpin perlu siap dan bersedia melakukan pembedahan di level organisasi. Pembedahan dilakukan untuk mengatur ulang operasi bisnis, sehingga dapat mengimbangi cepatnya perkembangan teknologi.

Ada beberapa topik besar yang diangkat sebagai panduan utama bagi perusahaan untuk hidup berdampingan dengan AI. Merancang peta jalan transformasi yang jelas menjadi kunci utama untuk menavigasi disrupsi AI di perusahaan. Ibarat kompas, peta jalan menentukan arah perjalanan di tengah ketidakpastian disrupsi teknologi serta kompleksitas eksternal yang memengaruhinya seperti faktor makroekonomi dan sosial-budaya.

Yang tidak kalah penting, sistem khusus untuk merekrut dan membina talenta digital. Talenta digital adalah navigator andal yang akan memimpin ekspedisi dan transisi perusahaan ke dunia digital yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pelanggan terkini. Dengan sistem reskilling yang baik, McKinsey menyatakan bahwa perusahaan dengan talenta nondigital yang kuat dapat memenuhi hingga 70% kebutuhan digital mereka dengan meningkatkan keterampilan beberapa dari karyawan internalnya saat ini[1].

Setelah peta jalan dan talenta digital disiapkan sebagai fondasi utama, model operasi yang agile dan fleksibel harus diterapkan dalam operasional bisnis sehari-hari. Model operasi yang kaku dan lamban hanya akan menjerumuskan perusahaan kepada ketertinggalan.

Adapun model operasi yang agile dan fleksibel, yang diuji coba melalui kelompok-kelompok kecil yang dinamakan agile pod, dapat mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi dunia digital yang bergerak dinamis. Sehingga, perusahaan sigap beradaptasi kapan saja.

Transformasi digital bukanlah sekadar adaptasi, tetapi juga tentang inovasi. Rewired mendorong kita untuk membangun lingkungan kerja yang mendukung inovasi teknologi.

Di beberapa perusahaan dengan rekam jejak transformasi digital yang berhasil, ruang kerja dipenuhi semangat eksplorasi, serta tersedia laboratorium atau ruang khusus tempat ide-ide cemerlang tercipta dan diuji coba. Dengan demikian, perusahaan dapat terus melahirkan produk dan layanan inovatif yang membedakan diri dari para pelaku industri lain di bidangnya.

Kemudian, pentingnya arsitektur data untuk memastikan kualitas, kemudahan penggunaan, dan tata kelola data. Data di sini bertindak sebagai bahan bakar inovasi. Namun, jika terlalu rumit, kompleksitas data bisa menjadi belenggu kemajuan. Rewired menekankan pentingnya menyediakan data yang mudah diakses dan dimengerti di seluruh lini perusahaan dan mendorong penyajian data di perusahaan dalam bentuk dan format yang mudah dipahami.

Demokratisasi teknologi juga memegang peran penting untuk memastikan semua pihak dapat berpartisipasi dalam era digital. Rewired menawarkan strategi adopsi dan penggunaan teknologi yang masif dan efektif.

Ibarat modul-modul lego yang mudah dibongkar-pasang, solusi teknologi harus fleksibel dan mudah diterapkan di berbagai lini perusahaan. Buku ini juga mendorong pengembangan solusi yang mudah direplikasi dan digunakan kembali, demi memungkinkan berbagai pihak untuk memanfaatkan teknologi baru dengan optimal.

Terakhir, dampak transformasi digital perlu dikomunikasikan secara rutin, baik ke internal maupun eksternal. Perusahaan perlu mengukur keberhasilan transformasi digital untuk terus berbenah dan berkembang. Dengan demikian, kebingungan dan kekhawatiran terhadap teknologi baru dapat diredam, serta mendorong seluruh pihak untuk berpartisipasi dalam perubahan digital.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi juara di era digital. Strategi-strategi praktis yang dipaparkan oleh buku Rewired berupaya menghadirkan solusi bagi berbagai jenis industri, mulai dari level UMKM, menengah, hingga korporasi, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing global. Tentunya, penting juga untuk memperhatikan inklusi digital agar tidak ada pihak mana pun yang tertinggal.

Membaca Rewired membuka wawasan tentang masa depan yang penuh peluang sekaligus tantangan. Dengan memahami tren teknologi terkini dan menerapkan strategi yang tepat, kita, sebagai bangsa, dapat menjadi pemenang di era digital untuk mewujudkan mimpi menjadi ekonomi terdepan di tahun 2045.

Bayu Hanantasena

*) Peresensi adalah Presiden Direktur & CEO Lintasarta, Master of Science in Management of Technology dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved