Trends

Lima Tips Merapikan Keuangan Setelah Libur Lebaran

Libur Lebaran telah berakhir. Saatnya kembali beraktivitas dan bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi penghasilan. Kembali ke rutinitas sehari-hari dan mengumpulkan penghasilan adalah langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk kembali fokus pada pekerjaan, bisnis atau sumber penghasilan lainnya serta membuat rencana dan strategi untuk mencapai tujuan keuangan. Namun sebelum terlalu sibuk dalam rutinitas, penting untuk mengevaluasi kondisi keuangan, apakah ada kesalahan dalam pengeluaran selama libur lebaran,“ tutur Community Lead IPOT Angga Septianus, Senin (22/04/2024) di Jakarta.

Angga mengingatkan agar tetap waspada, sehingga perilaku keuangan yang buruk tidak memberatkan kita di masa mendatang. Ibarat mengisi tabung dengan air, siapapun harus memastikan tidak ada kebocoran. Begitu juga dengan keuangan, perlu memastikan kestabilan setelah masa liburan.

Dia lantas memberikan lima tip untuk merapikan keuangan setelah liburan lebaran:

1. Periksa catatan keuangan selama mudik dan liburan

Apakah pengeluaran meningkat saat mudik atau liburan Lebaran? Entah untuk amplop salam tempel saat Idulfitri, tiket mudik, liburan hingga oleh-oleh. Periksa kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. “Jika bisa berhemat, sebaiknya ditabung atau diinvestasikan sisa dana tersebut. Namun jika pengeluaran melebihi anggaran, perlu dilakukan pemeriksaan ulang,” kata Angga.

2. Lunasi utang, terutama jika menggunakan pay later

Angga menjelaskan penggunaan paylater atau pinjaman memang memudahkan, tetapi perlu diingat bahwa di baliknya ada bunga dan biaya yang harus dibayar. Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang.

“Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, disarankan untuk segera melunasi utang yang ada. Lalu jika memungkinkan, hindarilah terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan,” ucap Angga tegas.

3. Batasi pengeluaran harian dan utang

Pengeluaran tambahan dan utang bisa mengganggu aliran kas. Pengeluaran tambahan dan utang dapat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat. Ketika terjebak dalam siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang, konsekuensinya dapat merugikan secara finansial dan emosional.

“Utang sering kali datang dengan biaya tambahan seperti bunga atau biaya administrasi yang mengurangi jumlah uang yang tersedia untuk pengeluaran lainnya. Hal ini dapat menciptakan tekanan tambahan pada keuangan dan mengurangi fleksibilitas finansial yang diperlukan untuk kebutuhan mendesak atau peluang investasi. Solusinya, batasi pengeluaran harian dan buat anggaran berdasarkan prioritas,” katanya dalam siaran pers.

4. Konsisten menabung dan berinvestasi

Angga mengingatkan agar jangan sampai liburan menguras tabungan. Konsisten menabung dan berinvestasi adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Terlebih, investasi saat ini sudah sangat mudah, semisal dengan investasi reksa dana yang sudah terjangkau dan serba online. “Dengan modal Rp100.000 saja siapa pun sudah bisa berinvestasi di reksa dana dan investasi ini sudah bisa dilakukan secara online dengan smartphone,” ujarnya.

5. Pertahankan kebiasaan baik

Kebiasaan baik selama Ramadan, seperti hemat dan bersedekah, sebaiknya tetap dipertahankan setelah bulan suci berakhir. Hemat dalam pengeluaran dan memberikan kepada yang membutuhkan merupakan praktek yang tidak hanya memberi manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak yang positif secara sosial dan ekonomi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved