Meskipun telah menyandang gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Parahyangan dan lahir di keluarga arsitek, Intan Subagio merasa bahwa passion-nya adalah membuat karikatur 3D. Berbeda dari kakaknya yang juga Sarjana Arsitektur tetapi memilih menjadi dosen, Intan justru memilih jalur self-employee di bidang industri kreatif dengan memproduksi karikatur 3D.

~~

Berawal dari membuat karikatur 3D pertamanya dengan tema Inggris untuk mengisi waktu libur panjangnya setelah yudisium, Intan akhirnya menyadari bahwa passion-nya ini dapat memberikan penghasilan yang tidak sedikit. “Waktu itu ada orang yang lihat karikatur saya dan tiba-tiba pesan. Dan saat itu saya tidak tahu berapa harga yang pantas, karena memang tidak pernah saya jual. Akhirnya pembeli itu bayar sendiri ke saya. Dia memberikan Rp 750 ribu dan saya pun kaget,” gadis berkacamata kelahiran Bandung 21 Maret 1988 ini mengungkapkan. Maka, jadilah bisnis karikatur 3D-nya resmi dijalankan sejak Juli 2011 di bawah nama Quack-cature 3D Paper Art Craft.

Intan yang sangat menggemari karakter kartun Donald Bebek, mentransfer subjek realis manusia dari foto menjadi karakter karikatur trimatra yang jenaka. Ia mengukir dan menempelkan satu kertas di atas kertas yang lain untuk menciptakan efek timbul, lalu mewarnai bentuk-bentuk yang sudah jadi itu. Dalam sebulan, ia dapat mengerjakan 5-6 gambar. “Kira-kira dua berukuran besar dan tiga yang kecil. Paling banyak saya pernah mengerjakan tiga gambar dalam satu minggu,” ujar Intan.

Banyak yang membeli produknya untuk dihadiahkan kepada orang lain. Gambar terbesar yang pernah dibuat Intan adalah karikatur untuk Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi. Ia juga pernah membuat untuk arsitek Keong Mas TMII. Ke depan, Intan tetap ingin fokus baik pada arsitektur maupun karikatur. Ia juga memiliki mimpi untuk membuat kelas karikatur dan berencana mengambil kursus di luar negeri untuk lebih mendalami bidang ini.

Rosa Sekar Mangalandum