CEO Interview

Dwi Soetjipto: 2017, Kapasitas Produksi Semen Indonesia Lebih Dari 40 Juta Ton

Oleh Admin
Dwi Soetjipto: 2017, Kapasitas Produksi Semen Indonesia Lebih Dari 40 Juta Ton

Kapasitas produksi semen di Tanah Air diprediksi bakal mencapai 90-95 juta ton pada tahun 2017. Sementara permintaan atau konsumsi semen ditaksir hanya sekitar 75 juta ton. Artinya, ada selisih yang cukup besar ke depannya. Diharapkan, pembangunan infrastruktur bakal berjalan mulus sehingga bisa menyerap produksi semen yang ada.

Untuk mengetahui bagaimana prospek industri semen ke depan, berikut ini penuturan Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Indonesia, kepada Ester Meryana dari SWA Online di sela-sela acara Indonesia Investor Forum 3, di Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Bagaimana prospek industri semen tahun 2014 dan beberapa tahun mendatang?

Industri semen, Insya Allah, masih cukup aman sampai lima tahun ke depan, untuk bisa menyuplai kebutuhan semen dalam negeri.

dwi soetjipto semen indonesiaSaat ini, kapasitas produksi adalah 68 juta ton. Dan, permintaan tahun 2013 sendiri adalah 60 juta ton. Jadi, kita masih cukup aman berkaitan kebutuhan ini.

Saat ini, para pemain sedang menyiapkan penambahan kapasitas-kapasitasnya, termasuk tidak kurang dari lima pemain baru muncul di Indonesia ini. Sehingga, dalam kalkulasi kami di tahun 2017, kapasitas produksi semen di Indonesia akan mencapai 90-95 juta ton. Jadi, dari saat ini sebesar 65-68 juta ton nantinya akan mencapai 90-95 juta ton pada tahun 2017.

Sedangkan permintaan pada tahun 2017, kami memperkirakan akan mencapai sekitar 75 juta ton. Jadi, akan ada kelebihan 15-20 juta ton terkait kemampuan produksi domestik. Dengan demikian, kalau masalah suplai cukup aman.

Bagaimana perkembangan konsumsi semen tiap tahunnya?

Di dalam melihat ke depan, di samping tentu saja tadi berkaitan dengan permintaan, kami meyakini pertumbuhan ke depan masih akan berjalan terus, meskipun tentu tidak semewah ketika dua tahun yang lalu sempat tumbuh 17 persen dan 14 persen, dan saat ini kembali pada posisi 5,5 persen. Kami berasumsi bahwa pertumbuhan ke depan rata-rata akan berkisar 6-7 persen, kecuali apabila pembangunan infrastruktur pada sebuah periode tertentu berjalan sangat bagus, bisa saja dia akan naik seperti yang pernah terjadi.

Tapi, kami memperkirakan pertumbuhannya 6-7 persen. Dan, kalau kami lihat potensi kunci yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah infrastruktur. Meskipun kita tahu bahwa pembangunan infrastruktur itu konsumsi semennya hanya 20 persen dari permintaan nasional. Sedangkan 80 persen itu di ritel, di mana itu kira-kira di perumahan. Dan itu didorong oleh pertumbuhan populasi, kemudian kenaikan pendapatan per kapita, dan sebagainya. Dan kita tahu permintaan per kapita di Indonesia masih relatif cukup rendah, yakni 223 kilogram per kapita per tahun, sedangkan Thailand yang 487 kilogram per kapita per tahun. Tapi, kita masih punya upside ke depan.

Lantas, bagaimana dengan kapasitas produksi Semen Indonesia?

Semen Indonesia di pasar domestik memegang pangsa pasar 40-45 persen. Artinya, kami mempunyai peran penting dalam menjaga keamanan pasokan tersebut. Dan, Semen Indonesia setelah mengakusisi TLCV yang di Vietnam, saat ini sudah menjadi perusahaan yang kapasitasnya terbesar di Asia Tenggara. Dan, tentu saja kami juga harus mempertahankan posisi ini untuk selanjutnya.

Saat ini, Semen Indonesia sendiri mendapatkan ajakan dari investor-investor. Ada tiga investor yang saat ini menyampaikan harapan ke Semen Indonesia untuk bisa berkerja sama. Itu akan menambah lagi kemampuan peningkatan kapasitas. Tahun lalu, Semen Indonesia memiliki kapasitas 30 juta ton dari kapasitas produksi nasional 65 juta ton tersebut. Kami pun sekarang sedang membangun dua pabrik baru, dan beberapa tambahan proyek-proyek upgrading sehingga kami akan mencapai kapasitas lebih dari 40 juta ton di 2017. Jadi, posisi pangsa pasar 45 persen akan kami pertahankan terus. Dan, itu di luar potensi ajakan dari tiga investor untuk bisa mengembangkan industri semen tersebut.

Di 2017, kami tadi sampaikan bahwa ada kelebihan kapasitas produksi yang cukup besar, maka mau tidak mau Semen Indonesia harus menyiapkan diri sebagai perusahaan yang paling efisien di regional khususnya. Untuk itu, perusahaan sendiri telah melaksanakan transformasi menjadi Semen Indonesia dengan empat perusahaan semen. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved