Meski berbekal gelar Sarjana Teknologi Hasil Perikanan dari Institut Pertanian Bogor, Pran Tommy malah berkarier di pemasaran. Karena itu, ia pun kemudian mengambil pendidikan S-2 bidang manajemen bisnis di IPB untuk memperkuat ilmunya di pemasaran. Ia pernah bekerja di PT Perfetti Van Melle sebagai manajer penjualan selama dua tahun. Setelah itu, ia pindah ke Danone dan dua bulan menempati posisi supervisor penjualan area, kemudian hijrah ke Philips. Di Philips, ia berkarier selama 6 tahun sebagai manajer partner.

Pran Tommy

Bagi Tommy yang menyukai tantangan, Philips merupakan perusahaan yang sudah mature. Maka, ketika datang tawaran bergabung dengan PT Daehwa Indonesia (DI) yang merupakan produsen LG, ia pun termotivasi untuk dapat menjajal tantangan baru dalam mengembangkan produk baru LG di bidang pencahayaan. “Ini merupakan celah bagi saya menemukan tantangan baru, karena berarti saya akan memulai semuanya dari nol,” ungkap pria kelahiran Tanjung Pandan 2 Februari 1982 ini.

Tepat 6 bulan lalu Tommy bergabung dengan DI. Sekarang ayah dua anak ini menjabat sebagai Manajer Penjualan Nasional DI dengan tanggung jawab menata pendistribusian produk dan mengatur strategi pemasaran. Diakuinya, sebagai produk baru, masih banyak orang yang menganggap remeh LG lighting. “Jadi, benar-benar dibutuhkan pendekatan yang mendalam agar konsumen akhirnya percaya pada kami. Lima sampai 10 kali ditolak bukan menjadi masalah karena kami terus berusaha hingga pelanggan beralih pada kami,” ia menegaskan.

Kendala lainnya, di saat permintaan telah meningkat tetapi produknya belum tersedia. Meski begitu, Tommy dan timnya berhasil mencapai target yang dimulai nol tersebut, dan mampu meraih omset hingga Rp 10 miliar hanya dalam waktu kurang-lebih 6 bulan.

Ke depan, Tommy berharap agar distribusi produknya bisa merata. Dan, sebagai penyuka tantangan, menurutnya, tidak menutup kemungkinan jika nanti setelah produk ini berhasil ditangani dengan baik, ia akan mencari lagi tantangan baru. Ia ingin kariernya terus menanjak. “Harapannya bisa terus menanjak naik sampai menjadi presdir,” ungkap penyuka menyelam, badminton dan menyanyi, yang juga bercita-cita ingin menjadi wirausaha ini.

Indah Pertiwi