~~

Jasmina Dewi Nashya yang lulusan S-1 Arsitektur Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, ini sebenarnya memulai karier saat masih kuliah. Saat itu ia harus menjalani kerja praktik di sebuah biro arsitek, dan akhirnya menjadi karyawan di biro arsitek tersebut. Namun, kini Jasmina malah menjadi Manajer Senior Pemasaran Digital XL Axiata.

Ketika lulus kuliah, Jasmina pindah ke industri perbankan karena saat itu terjadi krisis sehingga proyek di biro arsitek tempatnya bekerja sangat sedikit. Setelah dua tahun di Bank Niaga, ia pindah ke HSBC dan menangani corporate relations. Di HSBC itulah ia bertemu XL sebagai salah satu klien korporat yang akhirnya menjadi jalan baginya untuk bergabung di Corporate Communication XL. Setelah tiga tahun menangani komunikasi korporat, Jasmina lalu beralih menjadi Manajer Promosi yang menangani media konvensional. Setelah itu, barulah ia ditawari menangani media digital yang kebetulan sedang tumbuh berkembang.

Diakuinya, tantangan di bidang ini adalah perlunya mengedukasi manajemen perusahaan soal pentingnya pemasaran digital. Jasmina sendiri harus mengerti TI dan perilaku orang di media sosial. “Dulu belum banyak yang mengerti digital marketing. Digital marketing itu ada banyak, tidak cuma social media. Ada media placement, aplikasi, community online, semua harus terintegrasi. Kami harus terus update dan kreatif karena perkembangan media digital lebih cepat dibanding media konvensional. Menurut saya, harus ada integrasi antara conventional marketing dan digital marketing agar hasilnya lebih optimal,” wanita kelahiran 29 September 1980 ini menjelaskan.

Kini ia membawahkan tujuh orang di timnya, dengan spesialisasi masing-masing di bidang media placement, aplikasi, community online, media sosial, dan website. “Kadang-kadang sebagai leader juga harus cepat memutuskan, karena kalau tidak, akan ketinggalan. Tetapi, yang saya tidak boleh lupa adalah saya punya tim, dan bagaimana agar tim saya senang dan passionate dengan pekerjaan ini,” ujarnya.

Ia memang selalu percaya bahwa jika bekerja dengan passion, hasilnya juga bagus. Kini Jasmina pun kian menyadari bahwa pemasaran digital telah menjadi passion-nya. Ia bahkan memiliki visi untuk menjadi ahli di bidang tersebut. ”Saya bersyukur pernah di conventional marketing sehingga saya tahu gimana PR-ing di digital, bagaimana mengolaborasikannya,” penyuka traveling ini mengungkapkan. Selanjutnya, ia juga ingin menjadi konsultan digital di Indonesia yang ahli di berbagai industri.(*)

Rif’atul Mahmudah