Marketing Strategy

Ordner Motif Batik, Kado HUT Bambi ke-57 Tahun

Ordner Motif Batik, Kado HUT Bambi ke-57 Tahun

Para pelaku bisnis berpendapat bahwa membangun perusahaan baru lebih mudah dibandingkan mempertahankan. Nah, jika sebuah perusahaan mampu bertahan lebih dari 10 tahun atau bahkan setengah abad tentu bukanlah perkara mudah. Tidak mengherankan bila cuma sedikit jumlah perusahaan yang tetap eksis hingga beralih dari founder ke generasi kedua atau ketiga. Salah satunya adalah perjalanan perusahaan Bambi yang sekarang sudah dikelola oleh generasi kedua.

Bambi mendapat penghargaan MURI atas prestasi produk ordner berbahan batik pertama diproduksi di dunia

Bambi mendapat penghargaan MURI atas prestasi produk ordner berbahan batik pertama diproduksi di di dunia

Apa rahasia Bambi yang mampu bertahan hingga di usia 57 tahun ini? “Terus berinovasi dan bisnis Bambi adalah men-support orang lain,” jelas Iwan R. Samuel, CEO Bambi, saat ditemui di sela-sela acara pameran dan perayaan HUT Bambi ke-57 tahun dengan tema “Bambi Batik’s Creation” di Thamrin City, Jakarta (26/9).

Ya, pelopor bidang pengarsipan yang terus berinovasi, itulah Bambi. Meski perusahaan ini mengawali bisnis filing dan binding sejak tahun 1957, tapi tidak lekas berpuas diri. Justru Bambi terus memacu diri untuk berkreasi dan menelurkan inovasi baru guna memuaskan konsumen. Tak heran bila perusahaan ini pernah meraih apresiasi dari The International Gold Star of Quality, penghargaandari Leading Business Association di Amerika Serikat.

Bermula dari usaha rumahan di daerah Senen, Jakarta Pusat, siapa sangka jika kini Bambi menjelma sebagai ‘raja stationery’ atau produk alat tulis kantor di bidang pengarsipan dan penjilidan. Prestasi ini tentu dicapai berkat kerja keras, kreatif dan inovatif di tengah ketatnya persaingan bisnis alat tulis dan perkantoran di Indonesia, bahkan pasar internasional.

Beberapa varian motif batik yang menghiasi ordner Bambi diperagakan oleh model

Beberapa varian motif batik yang menghiasi ordner Bambi diperagakan oleh model

Nah, salah satu inovasi yang ditelurkan Bambi adalah baru-baru ini meluncurkan ordner motif batik. Ordner motif batik ini adalah yang pertama kali di Indonesia, bahkan dunia. Untuk itulah produk inovatif ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Untuk menciptkan ordner batik Bambi dibutuhkan persiapan matang. Sebelum diluncurkan ke pasar, mula-mula dilakukan riset oleh divisi R&D sejak Juni-Juli 2014. Pengaplikasian batik ke ordner ini tidak menggunakan kertas, melainkan kain sehingga produksinya dilakukan secara handmade dan prosesnya butuh waktu lebih lama dibandingkan menggunakan mesin.

Agar motif batik yang dihasilkan bernilai seni tinggi, Bambi menggandeng desainer muda ternama Indonesia yakni, Renata Owen, EMTE, serta Diela Maharani. Karya seni desainer muda ini juga sudah diakui di kalangan pecinta seni komtemporer.

Tiap bulan Bambi bakal memproduksi produk ordner motif batik ini sebanyak 20.000 unit dengan harga Rp98 ribu per unit. Banderol harga ini memang lebih tinggi hampir 4 kali lipat dibandingkan ordner Bambi yang regular warna warni seharga Rp27 ribu per unit. Sementara itu, ordner motif keunikan Indonesia juga akan diproduksi sebanyak 20 ribu unit per bulan.

Untuk memperkenalkan ordner motif batik ke pasar, Bambi menggelar pameran di pusat perbelanjaan Thamrin city di Jakarta Pusat sejak tanggal 22-28 September 2014. “Melalui pameran ini, Bambi ingin menjadi wadah sekaligus menunjukkan bahwa kreativitas anak muda bangsa Indonesia tidak diragukan lagi,” ujar Sulistya Sugiri, General Manager Bambi.

Menurut Sulistya, pembuktian tingginya kreativitas anak muda kita bisa dilihat dari penyusunan display ordner berbentuk menara, lomba membatik di atas ordner dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba desain ordner yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan platform digital.

Sebelumnya Bambi bekerja sama dengan komunitas desainer Indonesia, yaitu Kreavi yang memiliki anggota lebih dari 21 ribu desainer. Bambi menggelar kompetisi berbasis digital medium yang mengangkat topik “Jejak Kreasi Indonesia untuk mengekplorasi kekayaan Indonesia. Hasilnya? Sulistya menjelaskan, ada 250 karya yang masuk dan tiga menjadi pemenangnya. Nantinya hasil karya pemenang akan diproduksi massal sebagai salah produk uggulan Bambi.

Kendati motifnya batik, bukan berarti ordner batik Bambi ini hanya membidik pasar dalam negeri. “Kami akan jual juga ordner batik Bambi ke luar negeri melalui pameran dan road show, terutama ke negara-negara di kawasan Afrika dan Timur Tengah,” Sulistya menambahkan.

Bagi Bambi, pasar ekspor bukanlah hal yang baru. Sejak beberapa tahun lalu, Bambi sudah memasarkan produknya hingga ke sejumlah negara, meski jumlahnya tidak mayoritas dari total produksi. “Komposisi pasar ekspor Bambi itu sekitar 20-30% dan sisanya 70-80% untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,” tegas Sulistya.

Bagaimana Bambi menghadapi persaingan bisnis? Diakui Sugiri, persaingan ketat di industri staionery tidak dapat dielakkan, khususya produk ordner yang mendapat serbuan buatan China dan Vietnam. “Harga produk China dan Vietnam memang lebih murah, tapi kualitas produk Bambi lebih unggul. Jadi, kami memang komit menjaga mutu,” jelas Sulistya meyakinkan.

Rencana pengembangan bisnis Bambi ke depan bagaimana? “Kami akan meningkatkan pasar untuk menggarap segmen anak muda. Ceruk pasar ini membutuhkan sesuatu yang lain karena karakter anak muda adalah cepat bosan,” ungkap Sulistya seraya mengatakan semua level pasar dalam bidikan Bambi. Itulah sebabnya pabrikan ini memiliki 3 brand dengan segmen market yang berbeda. Merek Bambi untuk produk premium; merek Bindex mengincar pasar, kelas menengah; produk Benex untuk segmen bawah.

Selain ordner, pabrikan ini juga menghasilkan puluhan juta unit produk pipe binder, magazine file, plus berbagai jenis produk pengelolaan arsip dan dokumen. Untuk varian warna ordner ada sekitar 30 pilihan.

Ke depan, Bambi makin serius menangani bidang distribusi. Agar lebih fokus divisi produksi dan distribusi dipisahkan nama perusahaannya. Sebagaimana diketahui, sejak beberapa tahun lalu, Bambi mendirikan perusahaan khusus untuk menangani aspek produksi, yaitu PT Best Mega Industri (BMI). Sedangkan untuk pemasaran, Bambi menggunakan perusahaan sebelumnya, PT Bambi. Bahkan, jumlah karyawannya kini hampir separuh mengurusi pemasaran dan distribusi sebagai ujung tombak perusahaan. Terkait distribusi dan pemasarn ekspor, Bambi mendirikan Bambi Industri Pte. Ltd. di Singapura karena sejak tahun 1985 sudah mengekspor ke Jepang, Australia, China dan Vietnam.

Peningkatkan sistem teknologi informasi juga dilakukan Bambi sejak 6 tahun lalu. Sistem ini terintegrasi untuk menghubungkan divisi persediaan bahan baku dan produk di pabrik dengan komputer di meja bagian pemasaran secara online. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved