Sajian Utama

Resep Meroketkan Merek

Resep Meroketkan Merek

Tak peduli cuaca perekonomian dan bisnis, dalam lima tahun terakhir, merek-merek ini tumbuh spektakuler. Tak ada faktor kebetulan, segalanya terencana. Mari kita tengok dapur mereka.

Anda pasti tercengang melihat angka-angka berikut. Di tengah impitan krisis global, Nexian mampu meroketkan penjualannya hingga 500%! Jika pada 2007 penjualan handset yang menyasar kelas menengah-bawah ini masih sekitar 1 juta unit, pada 2010 (baru sampai Mei) telah menembus 5 juta unit.

Kinerja spektakuler – juga di tengah cuaca bisnis yang kurang bersahabat – dicetak pula sejumlah merek lain seperti XL, Kentucky Fried Chicken (KFC), dan D’Cost. Pada 2005 jumlah pelanggan operator seluler XL (keluaran PT XL Axiata Tbk.) baru 7 juta, pada 2010 melesat hingga 40,1 juta. Demikian pula KFC yang mampu berekspansi dari 250 gerai (2006) menjadi 379 gerai (2010). Adapun sang pendatang baru, restoran keluarga D’Cost, ketika berdiri (2006) masih tiga gerai, akhir tahun lalu tumbuh menjadi 36 gerai.

Prestasi mengagumkan yang dicetak merek-merek tersebut menunjukkan, dalam situasi apa pun selalu ada celah yang bisa dimasuki. Bahkan, walau di pasar sudah bercokol pemain besar sekalipun, celah itu pasti ada. Malah, celah tersebut bisa dipakai sebagai alat pemicu kreativitas mereka. Contohnya ya Nexian. Ketika masyarakat dilanda demam BlackBerry (yang harganya relatif mahal), Nexian – pelopor handset QWERTY murah – meluncurkan Nexian Berry (2009) dengan menggandeng operator XL. Artinya, hanya dengan merogoh kocek ratusan ribu rupiah, konsumen bisa menikmati fasilitas yang nyaris sama dengan BlackBerry. Apalagi, sejak Januari 2010, bersamaan dengan peluncuran NX-G801, dihadirkan aplikasi chatting khusus pengguna ponsel Nexian yakni Nexian Messenger – mirip BBM-nya BlackBerry. Jurus ini langsung melejitkan penjualan Nexian.

Langkah serupa ditempuh D’Cost. Di tengah ketatnya persaingan di industri makanan cepat saji, restoran ini berani masuk menggunakan strategi harga bersaing tetapi dengan layanan prima dan tempat yang bersih. Slogannya pun simpel dan langsung ke sasaran: Mutu Bintang Lima, Harga Kaki Lima.

Yang pasti, untuk menemukan celah pasar tersebut (kemudian memanfaatkannya secara maksimal), dibutuhkan strategi yang jitu. Jadi, tak ada faktor kebetulan di sini. Semuanya perlu persiapan bisnis yang matang. Mulai dari identifikasi, perencanaan, penetapan strategi, hingga eksekusinya di lapangan – tahap demi tahap ini perlu dipikirkan dan dikerjakan secara serius dan benar.

Agar sampai pada tahap itu, produsen atau pemilik merek dituntut peka sekaligus mampu menunggangi tren preferensi konsumen mutakhir. Dalam kasus Nexian dan D’Cost, misalnya, benar yang dikatakan pakar manajemen dan pemasaran Rhenald Kasali bahwa di era sekarang, di mana pun dan di strata sosial apa pun, konsumen cenderung fokus pada seberapa besar nilai yang mampu diberikan para produsen dan penyedia jasa. Singkatnya, dengan pengeluaran semurah mungkin tetapi mendapatkan produk atau layanan yang semaksimal mungkin.

Tentu saja tak berhenti sampai di situ. Setelah berhasil menggebrak dan menguasai pasar, tahap yang tak kalah berat adalah mengelola keberhasilan yang telah diraih. Pasalnya, yang sering kita saksikan justru sindrom meteor, yakni merek-merek yang cepat sekali melesat dan digandrungi konsumen, tetapi dalam sekejap pula amblas tak tentu rimbanya.

Melalui Sajian Utama kali ini, SWA berusaha melacak merek-merek yang selama lima tahun terakhir mampu membukukan pertumbuhan yang luar biasa, dan (sejauh ini) masih menunjukkan tren yang konsisten, bahkan lebih agresif lagi, dan tampaknya tetap prospektif. Tentu banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari sepak terjang mereka. Siapa sih yang tak ingin perusahaan atau merek yang dikelolanya tumbuh pesat tanpa takut terjerembab?

Selain keempat merek yang disebutkan di atas – Nexian, XL, KFC dan D’Cost – sederet merek lain juga mencatat pertumbuhan penjualan yang boleh dibilang spektakuler. Nah, siapa saja mereka, dan jurus khas apa saja yang mereka terapkan, silakan Anda membaca halaman-halaman Sajian Utama setelah ini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved