Management Strategy

Jurus QNB Menggarap Pasar Perbankan Ritel

Jurus QNB Menggarap Pasar Perbankan Ritel

Sepanjang tahun 2016, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Uindonesia (APJII) menemukan ada 32,7 juta orang Indonesia yang sudah terhubung ke internet. Saat ini total penduduk Indonesia mencapai 256,2 juta orang. Angka ini menunjukkan kenaikan 51,8% pengguna internet dari tahun 2014 yang berjumlah 88 juta pengguna.

R. Andi Kartiko Utomo, Head of E-banking & Non Traditional Channel PT Bank QNB Indonesia (keempat dari kiri)

R. Andi Kartiko Utomo, Head of E-Banking & Non Traditional Channel PT Bank QNB Indonesia (keempat dari kiri)

Tingginya angka pengguna internet inilah yang, ingin dimanfaatkan R.Andi Kartiko Utomo, Head of E-Banking & Non Traditional Channel PT Bank QNB Indonesia Tbk, untuk menarik lebih banyak nasabah bank QNB.

“Kalau kami masuk dengan strategi hanya menambah cabang dan ATM kami akan kalah. Jadi kami harus menggunakan strategi lain, salah satunya dengan meluncurkan mobile banking DooEt+ yang menawarkan user experience pada nasabah sama seperti datang ke kantor cabang,” tutur Andi.

Pada awal masuk ke Indonesia, Bank QNB bekerjasama dengan Bank Kesawan dan mendirikan PT Bank QNB Keswan Tbk. Tahun 2014, PT Bank QNB Keswan Tbk berubah nama menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk., dan memiliki 49 kantor cabang, 72 ATM yang didukung 49.000 jaringan ATM bersama.

Saat ini, bank QNB memiliki 48.000 nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia. 10.000, di antaranya adalah nasabah retail yang diharapkan bisa bertambah berkat aplikasi mobile tersebut. Bank asal Qatar ini berharap bisa menambah nasabah 1-1,5 juta dalam setahun ke depan.

Dengan pertambahan jumlah nasabah tersebut, diharapkan Bank QNB dapat melakukan berbagai transaksi cross-selling dan up-selling dalam beberapa tahun ke depan. Strategi ini memungkinkan mereka bisa memperoleh revenue dari fee based income yang hanya bisa didapatkan dari nasabah ritel. Meski begitu, untuk menarik nasabah, Bank QNB masih menggratiskan berbagai layanan transaksi seperti transfer atau beli pulsa.

Untuk memudahkan konsumen dalam bertransaksi, Andi berharap agar peran kantor cabang bisa digantikan oleh mobile banking. “Ke depan, kami berharap agar mobile banking bisa digunakan sebagai alat penawaran kredit dan deposito pada nasabah,” ia menuturkan. Nasabah semakin nyaman dalam melakukan aktivitas perbankan tanpa harus mondar-mandir ke kantor cabang.

Menurut Andi, ada tiga hal utama yang wajib dimiliki mobile banking yaitu mudah, cepat, dan aman. Untuk itu, dalam menyiapkan aplikasi mobile DooEt+, QNB sudah mendapatkan ijin dari OJK. Selain itu, apabila data yang didaftarkan diaplikasi berbeda dengan data di rekening tabungan, maka aplikasi tidak dapat diakses.

Apabila handphone nasabah hilang, rekening virtual dan savings tetap bisa diakses jika nasabah me-retrieve Sim Card dengan nomor yang sama yang diregistrasikan di aplikasi. Untuk semakin menambah nasabah Bank QNB juga berencana untuk bekerjasama dengan berbagai e-commerce yang ada di Indonesia. Namun, ia masih belum mau membocorkan terkait rencana tersebut.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved