Management Strategy Entrepreneur

Tiga Sekawan Kembangkan Alpha JWC Ventures

Tiga Sekawan Kembangkan Alpha JWC Ventures

Melihat adanya peluang dalam membantu mengembangkan startup Indonesia, Jefrey Joe, Will Ongkowidjaja, serta Chandra Tjan bergegas menyambar peluang bisnis tersebut. Dengan mendirikan Alpha JWC Ventures yang mereka klaim sebagai ventura dengan nilai tambah diharapkan dapat membantu startup sesuai visinya mengantarkan startup hingga menuju pasar internasional.

Berbekal pengalaman serta latar belakang mereka sebelumnya di dunia bisnis, mereka bertiga bercita memberikan nilai lebih bagi pelaku bisnis. Tidak hanya memberikan suntikan dana, Ventura yang didirikan ini siap memberikan mentoring dengan tujuan mengajak mereka bisa sustain dan menguasai market.

Di selal sela kseibukannya, SWA Online berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan Will Ongkowidjaja. Berikut hasil wawancaranya:

Ki-Ka: Will Ongkowidjaja, Chandra Tan, Mentri Perdagangan Thomas Lembong, dan Jeffrey

Ki-Ka: Will Ongkowidjaja, Chandra Tan, Mentri Perdagangan Thomas Lembong, dan Jeffrey

Apa yang menjadi latar belakang Anda mendirikan Alpha JWC Ventures?

JWC ini merupakan ide, kalau mau ya membuat firm yang cara kerjanya beda. Jadi bagaimana meng-create suatu balance. Visinya adalah kami tidak hanya ingin hanya memberikan investasi, tetapi juga memberikan value added pada orang lain. Bagi kami itu penting. Kami pernah punya pengalaman sebelumnya, kami investasi di beberapa company, dan company harus berusia muda serta butuh bantuan. Yang menjadi pikiran kami adalah bagaimana caranya kami membantu perusahaan rintisan ini, misalnya bagaimana strateginya, bagaimana cara partnership untuk membuat revenue, bagaimana cara mengartur human capital. Sebab, untuk startup, ketika sumber daya manusia yang awalnya 4 sampai 5 orang masih gampang. Berbeda kalau sudah cukup besar dan mengatur human capital sekitar 30 orang akan lebih susah.

Upaya apa saja yang dilakukan JWC agar bisa memberi nilai tambah bagi startup?

Di JWC, kami menggandeng partner-partner yang sudah berpengalam. Belum lama ini kami menggandeng Erika Dianasari yang menguasai human capital bidang telekomunikasi dan perbankan. Chandra Tan yang sudah malang melintang di bidang investasi. Jeffrey yang punya kenalan orang operasional produk dan saya sendiri dari mantan direktur UBS Indonesia dan banyak pengalaman mengakuisisi perusahaan. Di UBS Investment saya punya majority di akuisisi. Jadi skill kami komplimenteri serta memiliki visi yang sama. Kami juga yakin cara yang kami berikan benar.

Apa kesan Anda pribadi, antara pekerjaan sebelumnya dan saat menangani JWC Alpha Ventura?

Sangat fullfiling, karena waktu saya di perbankan banyak pengalaman akuisisi. Saya pernah bantu CVC akuisisi Matahari Dept. Store. Tapi pengalaman tersebut berbeda sekali dengan ketika saya membantu startup. Kalau startup, founder punya visi yang besar untuk membangun sesuatu yang besar, distrupt industry. Bagi saya, membantu mereka dan menjadi mentor bagi mereka memiliki kepuasaan tersendiri.

Di balik apa yang Anda lakukan, apakah ada cita-cita khusus? Mungkin membuat ekosistem baru pada startup Indonesia?

Kalau membuat ekosistem di enterpreneur pasti. Kami punya komitmen untuk berbagi mengenai practice, best learning serta analisa kami untuk memajukan start up dan enterpreneur di Indonesia. Satu hal ini kami rasa penting untuk bisa edukasi bisnis komunity indonesia. Tujuannya adalah agar kita semua para pelaku bisnis bisa co. exist secara harmonis antar perusahaan di Indonesia. Jadi kalau saya lihat ini, lebih memberikan value dan partnership inovasi Indonesia.

Adakah kriteria khusus yang dipilih oleh Alpha JWC Ventura untuk menyuntikkan dana ke startup?

Kami memang akan memilih, karena kami adalah value added partner. Jadi kami tidak mungkin bisa membantu semua startup yang ada. Kami harus meluangkan waktu untuk membantu mereka. Jadi kalau ditanya kriteria memang kami lebih memilih kriteria startup yang skillable untuk jadi besar, dengan melihat startup tersebut harus solve the problem in Indonesia. Quality form, kemudian bisa juga dari attitude dari pemilik startup tersebut apakah terus maju dan berkembang.

Startup yang kami pilih bisa kami bantu ke luar negeri. Tidak hanya memenangkan market di dalam negeri, tapi di luar juga bisa dapat market. Contohnya Modalku.com yang sudah punya market di Singapura. Di pasar Indonesia saja, Modalku,Com bisa mendudui peringkat 4 besar, kenapa tidak mendunia sekalian.

Dalam bekerja, prinsip apa yang Anda terapkan?

Bekerja dengan nilai tambah. Jadi kalau cuma kerja kasih dana, tapi tidak bantu itu sia sia. Kami harus tetap berada di dekat mereka. Ini juga saya terapkan di dalam diri saya. Membantu dengan cara benar, sehingga dapat membawa manfaat tidak hanya pada kepuasan sendiri, tetapi juga memberi manfaat pada orang lain.

Apakah saat ini JWC hanya membiayai sektor tertentu saja?

Kami sektor agnostik. Tidak ada fokus di sektor tertentu. Karena Indonesia sektornya masih cukup early. Nilai nominal untuk investasi startup juga susah bilang nominalnya berapa. Hal itu kan tergantung stage. Kalau usaha itu rise money 18 bulan dan dalam waktu tersebut berbeda cara tiap perusajaan untuk rise money. Yang pasti, ketika sudah investasi kami akan memikirkan bagaimana startup tersebut bisa maju.

Fenomena banyaknya startup di Indonesia merupakan kebutuhan jangka panjang atau cuma tren saat ini?

Kami merasa ini waktu yang menarik. Karena kalau dilihat dari tren pertama kali, pada saat itu e-commerce yang banyak berkembang. Tapi itu pasti ada wave-nya. Dan kalau kami pelajari dan tren dan market, yang paling kira kira akan besar peluangnya adalah di financial technology (fintech) , karena grafiknya naik. Tapi fintech dan big data saya rasa punya nilai lebih, yakni membantu orang dalam finansial dan data skala dunia. Potensi di fintech sangat besar dan positif.

Bagi JWC sendiri, startup yang sudah dibiayai akan dibawa ke mana ke depannya?

Start p mau dibawa ke mana beda beda ya tujuan dan majornya. Tapi yang ingin kami lakukan adalah membawa mereka berkembang secara lebih. Saya beri contoh Modalku.com. Mereka pionir di Indonesia dan next step akan berada di Malaysia. Perjalanannya beda beda, tapi memang potensi mereka untuk maksimal besar sekali.

Bagaimana Anda menilai perkembangan JWC setahun ini?

Perkembangan yang terlihat sangat bagus. Modalku.com masuk Indonesia dibantu bisnisnya, modal, regulasi dan talenta. Rencana kami akan tambah startup yang dibantu karena komitmen kami di Indonesia long term.

Siapa saja investor yang tergabung di JWC​?

Investor kami beberapa memang sifatnya institusional. Tapi, kami tidak bisa bilang mereka dari mana saja dan berapa jumlah mereka. Betul, tidak banyak orangnya. Kan kami memang punya cara kerja sendiri. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved