CEO Interview

Ambient Digital Indonesia Fokus di Pasar Lokal

Ambient Digital Indonesia Fokus di Pasar Lokal

Saat ini bisa dibilang tahun emas bagi bisnis berbasis digital. Saking meroketnya, sepanjang 2015, transaksi digital bergerak hampir tegak lurus. Dalam hitungan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), transaksi e-commerce mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 168 triliun pada 2014; meningkat US$ 4 miliar dari transaksi sebelumnya. Tahun 2015 terus meningkat, diperkirakan tembus US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun. Pertumbuhan ini dinilai tertinggi di Asia Pasifik.

Remco Lupker, Founder & President Director, PT Ambient Digital Indonesia, PT. Harlanda Putera Indonesia.

Remco Lupker, Founder & President Director, PT Ambient Digital Indonesia, PT. Harlanda Putera Indonesia.

Seiring dengan besarnya transaksi e-commerce, pasar iklan digital pun turut meningkat pesat. Menurut data yang diproyeksikan oleh eMarketer, porsi belanja iklan digital tahun 2015 diperkirakan mencapai US$ 950 juta (sekitar Rp 12 triliun). Nilai ini memang masih belum menembus angka psikologis US$ 1 miliar, meskipun terjadi peningkatan 80% ketimbang tahun sebelumnya. Namun, angka tersebut sudah mengambil porsi 7,3% dari total belanja iklan sebesar Rp 163 triliun. Diperkirakan persentase iklan digital akan terus membesar hingga mencapai penguasaan 20% di tahun 2018. Yang jelas, data awal ini membuktikan betapa iklan digital, khususnya di ponsel dan tablet –yang mengalami peningkatan pertumbuhan 430%– telah menjadi primadona industri iklan secara keseluruhan.

Adalah Ambient Digital Indonesia (ADI), salah satu perusahaan iklan digital yang mendapat berkah maraknya bisnis berbasis digital. Didirikan pada 1 Mei 2013 oleh Remco Lupker, pendiri situs jual-beli Tokobagus, ADI berbeda dibandingkan dengan perusahaan iklan digital lain. ADI fokus pada iklan video, khususnya di ponsel pintar dan tablet. “ADI merupakan perusahaan pertama yang menggunakan sistem iklan video di Indonesia,” ujar Remco. Konsep ini, menurutnya, untuk menjangkau sasaran yang tepat melalui iklan video yang menggunakan teknologi audience targeting.

Lulusan Jurusan TI Universitas Fontys Hogescholen di Belanda itu mengatakan, ADI yang menggarap iklan XL Axiata, BCA, HSBC, Chevrolet, Garuda Indonesia, Telkomsel dan Pond’s juga memiliki sistem pengaturan jadwal penayangan iklan yang membuat jam tayang iklan bisa diatur sedemikian rupa, sehingga bisa mendukung kampanye Internet sehat seperti yang digalakkan pemerintah.

Berhasil mencapai pertumbuhan 200% di tahun 2015, perusahaan dengan 20 karyawan ini kini tengah menggarap 300-400 iklan dalam berbagai format. Berikut ini wawancara lengkap dengan Remco Lupker di kantornya di kawasan Kemang, Jakarta.

//Mengapa tertarik mendirikan perusahaan iklan digital?//

Ambient Digital Indonesia merupakan joint-venture antara Ambient Digital Group di Vietnam dan saya. Perusahaan iklan digital ini telah berhasil di Vietnam dan Filipina, sehingga saya yakin juga bisa sukses di Indonesia. Apalagi dengan ukuran pasar yang terus tumbuh di Indonesia, jelas berpotensi besar bagi bisnis iklan digital.

Dibandingkan dengan kantor sebelumnya (Tokobagus – Red), ADI jelas lebih menantang. Di tempat lama, saya lebih independen, saya hanya melakukan apa yang harus dikerjakan. Itu B2C, sedangkan di sini melalui B2B yang cukup sulit.

//Apa saja layanan yang ditawarkan?//

Kami fokus pada iklan digital di desktop. Kami adalah ad-network pertama yang serius menggarap iklan video. Hal ini memberikan first mover advantage, sehingga posisi kami menjadi paling kuat di Indonesia, karena belum ada pemain lain. Sekarang kami juga sudah mulai main di mobile serta beberapa format selain video, seperti banner, leaderboard, skyscapers dan rectangles. Ada banyak format yang bisa kami kerjakan, tetapi saya lebih suka ketika memulai dengan satu produk dan membuatnya sukses terlebih dulu sebelum membuat produk/format lain.

//Produk unggulan ADI?//

Produk unggulan kami adalah iTVC Standard Balloon Ad, yaitu fitur video berukuran 370×264 pixel yang terletak di sudut kanan bawah situs publisher. Ukurannya disesuaikan dengan sempurna sesuai dengan iklan di televisi atau video promosi lainnya. Video disajikan dari infrastruktur lokal untuk pengunjung yang berasal dari Indonesia.

Ada pula Expandable iTVC Balloon Ad, yang memiliki versi dapat diperbesar sehingga memberikan pengalaman menonton yang lebih menyenangkan untuk audiens sasaran. Hal ini juga memungkinkan semua fleksibilitas untuk memperkaya video dengan komponen media yang kaya untuk menciptakan lebih banyak interaktivitas, konversi dan pesan ke kelompok sasaran.

Produk kami yang kuat lainnya adalah Page Take Over iTVC yang dapat meningkatkan awareness dan memungkinkan untuk memperkaya iklan video.

//Dibandingkan dengan ad-network lain, apa bedanya?//

Salah satu keunggulan kami adalah audience targeting. Selain Google, ADI adalah yang pertama yang menggunakan teknologi audience targeting di Indonesia. Semua situs publisher kami dikategorikan ke dalam channel-channel tersendiri, sehingga pengiklan dapat menargetkan orang-orang tertentu yang menghasilkan paparan iklan yang relevan yang juga didukung dengan teknologi geographic targeting untuk menayangkan iklan di kota-kota atau daerah potensial.

Kemudian, terdapat day-parting, yaitu penentuan waktu yang tepat untuk memunculkan iklan. Dan, pembatasan frekuensi dengan tidak menampilkan iklan kepada orang yang sama lagi dan lagi. Pengiklan dapat menentukan dengan tepat berapa kali konsumen akan melihat iklan.

ADI juga fokus pada membawa pengiklan di televisi ke Internet. Ini secara otomatis berarti sebagian besar klien kami adalah brand besar. Penayangan iklan video dari brand ternama akan mengarah ke konversi yang lebih tinggi dan akan sesuai dengan konten premium yang jauh lebih baik.

Kami juga memberikan semua mitra kami akun untuk memantau dan mengevaluasi trafik, kampanye, dan kinerja pengiklan secara real-time. Agar tidak terlalu mengganggu pengunjung website, kami menampilkan floating banner/video. Ini juga tidak terlalu mengganggu tampilan situs publisher sehingga tidak mengganggu space iklan yang sudah ada.

//Apakah kebutuhan beriklan digital saat ini sudah bagus?//

Iklan digital berkembang cepat sekali. Namun, masih banyak pula pemilik brand yang konservatif dengan beriklan pada koran dan televisi. Tetapi, tidak sedikit pula pengiklan yang fokus pada digital. Banyak orang yang berbicara mengenai mobile ad. Tetapi jika dilihat, spending brand-brand besar pada mobile ad sangat sedikit. Mobile kurang efektif daripada desktop karena engagement jauh lebih rendah. Banyak orang yang terbiasa langsung menutup iklan jika muncul pada mobile mereka. Dilihat dari ukuran format iklan, desktop bisa jauh lebih besar dibanding mobile.

Selain itu, digital advertising, khususnya video yang efektif pada mobile, membutuhkan infrastruktur yang baik dan cepat seperti 4G. Memang, mobile ada kesempatan yang besar karena trafik Internet sudah berbagi antara desktop dan mobile sebanyak masing-masing 50%. Bahkan, ada website yang trafiknya 70% dari mobile dan 30% dari desktop.

//Lalu, tantangan yang dihadapi?//

Kami memiliki dua tugas, yaitu membuat klien atau pengelola brand senang dan membuat publisher juga senang untuk me-monetize website mereka. Keuntungan video adalah nilainya lebih besar dibanding iklan banner atau leaderboard biasa. Harganya bisa 10 kali lebih tinggi dibanding harga iklan banner.

Saat ini masih banyak orang beriklan lewat Google Adwords, yaitu platform iklan dari Google untuk menampilkan iklan yang relevan pada hasil penelusuran. Namun, format umumnya hanya text/image ad. Itu alasannya sehingga saya memilih video untuk menghindari persaingan dengan Google. Saya tidak ingin bertarung melawan Google, karena pasti mereka akan menang.

//Apakah ADI juga berniat menjangkau pasar global?//

Fokus kami bermain di pasar lokal. Dengan publisher lokal, konten lokal dan audiens-sasaran lokal. Kekuatan kami ada di Indonesia. Kami memiliki koneksi dan jaringan di sini.

Sebenarnya, cukup banyak perusahaan iklan digital di Indonesia seperti Admax, Komli dan AdStars. Tetapi, fokus kami berbeda-beda. Dan lagi, saya tidak terlalu memperhatikan kompetisi karena tidak ingin terdistraksi. Yang penting, kami terus berinovasi. Karena kalau tidak ada inovasi, bisa mati.

//Target ADI?//

Kami ingin tetap tumbuh dan menargetkan tahun depan tumbuh 100%. Kami juga masih fokus meyakinkan klien untuk menggunakan iklan video. Saat ini kami masih dalam tahap mengedukasi pasar mengenai iklan video digital.

Kami juga ingin menawarkan banyak layanan, seperti menjadi konsultan/advisor, kepada klien kami, daripada sekadar menjual produk. Ini bisa menjadi diferensiasi dibanding perusahaan iklan digital lain.(*)

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved