CEO Interview

Tun Musa: WIEF Hanya Membicarakan Bisnis

Tun Musa Hitam, Chairman WIEF Foundation (foto: Istimewa)

Tun Musa Hitam, Chairman WIEF Foundation (foto: Istimewa)

Bermula dari sebuah forum ekonomi di Organization of the Islamic Conference (IOC) yang digelar pada 15 Oktober 2003 di Putrajaya Malaysia, melahirkan rancangan sebuah forum khusus yang menjadi wajah ekonomi dari IOC. Di tahun 2004 saat menggelar forum ekonomi yang ke-2 IOC, maka disepakati sebuah forum resmi yang bernama World Islamic Economic Forum (WIEF) dengan payung hukumnya WIEF Foundation.

Pada tahun 2005, untuk pertama kalinya WIEF digelar di Kuala Lumpur, Malaysia dan menyerap sebanyak 600 peserta. Hingga forum ke-10 di Dubai Uni Emirat Arab, jumlah peserta yang sudah berhasil dihimpun mencapai 20.000 orang dari berbagai lapisan negara di dunia.

Kini, untuk yang ke-12 kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah kedua setelah tahun 2009. Sebagai negara mayoritas berpenduduk muslim di dunia, kehadiran WIEF bisa menjadi jembatan kebangkitan pelaku bisnis dan ekonomi kelas menengah di Indonesia untuk bisa lebih bersaing di pasar global.

Dalam kesempatan pembukaan acara yang akan digelar pada tanggal 2-4 Agustus 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta, Tun Musa Hitam, Chairman WIEF Foundation menyempatkan waktu untuk sesi tanya-jawab dengan Jurnalis SWA Online, Syukron Ali di kantor Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Apa bedanya WIEF dengan WEF?

Secara metodologi dan sistem untuk mengumpulkan orang tidak beda jauh dengan World Economic Forum (WEF). Perbedaaanya ada pada segmen atau kelas yang dituju. Jika WEF yang selama ini berlangsung dengan megah di berbagai negara hanya memfokuskan pada level tinggi sebuah korporasi, mengundang para CEO perusahaan besar multinasional dan semua pesertanya juga berada pada posisi high level. Sementara WIEF berprinsip sebaliknya, kami memfokuskan diri pada pengembangan bisnis kelas menengah ke bawah dari berbagai kalangan. Kami tidak terlalu terpaku pada korporat besar dan nama-nama dengan jabatan tinggi perusahaan besar tingkat global.

Karena kami melihat, yang paling krusial dalam pengembangan sebuah ekonomi adalah pada level menengah ke bawah. Karena pada wilayah itulah yang jarang disentuh dan diperhatikan secara serius oleh banyak pihak. Apalagi di Indonesia ini jumlah pelaku UKM sebanyak 90% dari semua pelaku bisnis dan ekonomi. Kami melihat pelaku UKM perlu banyak dukungan baik dari keuangan, pelatihan manajemen bisnis dan sebagainya. Untuk itulah WIEF hadir sebagai jembatan penghubung dengan berbagai pelaku bisnis lintas dunia dengan pelaku UKM agar senantiasa bisnisnya berkembang dan maju.

Mengapa harus ada kata Islamic pada forum ini? Apakah hanya dikhususkan untuk komunitas muslim saja?

Ya, kata Islamic sengaja ditulis sebagai identitas dari forum ini. Forum yang dibuat dan dilahirkan dari komunitas Muslim, tapi di forum ini kami tidak berbicara soal agama apalagi membahas konstelasi politik di dunia. Di forum ini kami hanya membahas soal bisnis, bisnis dan bisnis. Tidak ada yang lain selain urusan bisnis yang dibahas.

Di sisi lain, agar forum ini terus berkembang dan maju, maka tidak bisa berdiri sendiri dalam satu komunitas. Sebagaimana halnya dalam kepemimpinan dalam politik dalam kepemimpinan bisnis pun perlu melibatkan komunitas non-muslim untuk banyak berinteraksi secara lebih luas. Kami berbicara dengan komunitas non-muslim, jika mereka ingin bekerjasama dengan komunitas muslim dalam bisnis, maka datangnya ke WIEF.

Saya pribadi juga menginginkan agar umat muslim ini dapat berkembang bisnisnya ke tingkat global, meski pelaku UKM belum bisa menuju ke tingkat global, setidaknya mereka dapat mendapat akses keuangan, akses jaringan dengan para pelaku bisnis tingkat global. Kesempatan WIEF adalah untuk membuka jendela ke pasar dunia.

Saya contohkan, ada seorang bernama Rizki Hasari dari Surabaya. Ia memiliki usaha bros, waktu itu masih kecil belum besar. Dua tahun setelah ia mengikuti WIEF ia mendapat akses pasar yang lebih luas dan akhirnya produknya bisa diekspor ke berbagai negara dan perumbuhannya mencapai 200%.

Hal apa lagi yang menjadi pembeda dengan forum ekonomi lainnya?

Yang menjadi keunggulan dan tidak ada di forum ekonomi lainnya adalah, di WIEF kami berikan peluang dan kesempatan kepada semua negara yang ingin mengikuti forum ini untuk membuka, menjual dan mempromosikan produk mereka dalam sebuah pameran yang kami sediakan selama acara berlangsung.

Khusus untuk WIEF ke 12 di Jakarta, kami memiliki sebuah tempat yang khusus kami sediakan untuk peserta yang baru membangun sebuah bisnis (startup) meski barus sebatas ide. Kami namakan dengan Ideapad, di Ideapad peserta yang memiliki ide bisnis bisa langsung memperkenalkan ide bisnisnya di depan para peserta lain yang terdiri dari banyak profesional. Baik dari perbankan dan pemilik modal lainnya. Jika ide tersebut cocok, maka akan tercipta business network yang kondusif.

Negara mana saja yang menjadi peserta WIEF?

Selain negara-negara di Timur Tengah, negara-negara di Eropa juga turut serta menghadiri forum ini. Salah satunya adalah UK. Tahun 2015 kemarin, UK mengutus 14 perusahaan sebagai peserta forum yang berlangsung di Kuala Lumpur Malaysia. Tidak ketinggalan pula negara Singapura, Afrika Selatan, Australia dan Jepang.

Apa saja program-program di WIEF?

Program yang biasa kami lakukan antara lain WIEF Education Trust (WET), program ini bertujuan untuk menggalang dukungan dan sumber daya dari komunitas muslim di dunia untuk memberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan kepada orang lain pada umumnya. Diluncurkan pada WIEF kedua di Islamabad Pakistan 2006. Lalu ada WIEF Business Women Network yang bertujuan untuk memberdayakan kaum perempuan di bidang bisnis. Ada juga WIEF Young Leaders Network yang mengumpulkan para pemuda sebagai agen perubahan, pemimpin, profesional dan pengusaha di seluruh dunia untuk saling terhubung dan berkolaborasi dalam bisnis dan misi sosial.

Bagaimana pendanaan WIEF?

Sejak awal didirikan hingga sekarang, kami terus disupport oleh Yayasan Al Bukhari International University dan Felda (Perushaan CPO Malaysia) serta Pemerintah Brunei Darussalam. Saat ini kami tengah mencari berbagai cara untuk memperluas portofolio kemitraan. Kami juga didukung oleh berbagai lembaga tinggi Islam dunia lainnya. Seperti Organization of the Islamic Conference (IOC), Islamic Commerce and Industry (ICCI), Islamic Development Bank (IDB), Islamic Centre for Development of Trade (ICDT), Islamic Educational. Scientific and Cultural Organization (ISESCO), Mustakil Sanayici ve Isadamlari Dernegi (MUSIAD) dan Muslim Council of Britain (MCB).

Negara mana saja yang sudah menjadi tuan rumah WIEF?

Forum pertama WIEF di 2005 di adakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Kedua, tahun 2006 Islamabad Pakistan. Ketiga, tahun 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia. Keempat 2008 di Kuwait City, Kuwait. Kelima, tahun 2009 di Jakarta Indonesia. Keenam pada 2110 di Kuala Lumpur lagi. Ketujuh, tahun 2011 di Astana Kazakhtan. Kedelapan 2012 di Johor Baru Malaysia. Kesembilan 2013 di United Kingdom. Kesepuluh 2014 di Dubai, Uni Emirat Arab. Kesebelas di Kuala Lumpur, Malaysia dan sekarang masuk ke12 diadakan di Jakarta, Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved