Management Editor's Choice Strategy

Saling Berbagai Pengalaman Para Pemimpin

Saling Berbagai Pengalaman Para Pemimpin

Pentingnya pemimpin yang tepat pada suatu perusahaan sangat berperan penting dalam perjalanan perusahaan itu sendiri. Agar suatu perusahan dapat terus berkembang dengan kokoh, kompetitif, dan lebih bermakna lagi bagi semua stakeholders – secara berkelanjutan, maka perusahaan tersebut sudah seharusnya untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpinnya yang handal agar mampu bersinergi dengan tim di perusahaan tersebut.

SarwotoAtmoSutarno, Telkomsel, majemen, leadershipUntuk itu, majalah SWA bekerjasama dengan Principia Learning Lab, menyelenggarakan sebuah forum bertema “Leader as Coach Forum” atau LaC, yang kali ini sudah menginjak penyelenggaraan untuk kali keempat. Pada forum LaC kali ini, penyelenggara bekerjasama turut pula didukung oleh Telkomsel. Dimana pada kesempatan ini, dihadiri pula oleh Presiden Direktur/CEO PT Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno. Forum yang diselenggarakan di Ballroom Telkomsel, Wisma Mulia, Jakarta ini, turut mengundang pihak BCA, yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Director BCA (Bank Central Asia), Arman Hartono beserta Kepala Biro Halo BCA, Wani Sabu.

Menurut, Sarwoto, menjelmanya Telkomsel menjadi market leader dalam bisnis operator telepon seluler, turut di pengaruhi oleh kesiapan Telkomsel mempersiapkan para pemimpinnya sekaligus tim di perusahaan untuk memberikan kemampuan terbaiknya. Ia menerangkan, Telkomsel sudah sangat lama berada di posisi nyaman pada industri ini. Industri yang dijalankan Telkomsel, menurut Sarwoto, saat ini sudah tidak lagi luxurious. “Sulit untuk mendapatkan keuntungan double digit”, ujar Sarwoto.

Untuk itu, Sarwoto menyadari betul akan pentingnya coaching prinsip-prinsip leadership di perusahaannya. “Kita akan sukses pada transformasi bisnis ini apabila ada leadership system dan believe system pada perusahaan kami,” tambah Sarwoto. Tidak heran apabila saat ini performance Telkomsel sebagai perusahaan operator seluler cukup baik. Hal tersebut tidak terlepas dari situasi dan kondisi di perusahaan Telkomsel itu sendiri. Hubungan antara atasan dengan bawahan terjalin dengan baik. Terjalinnya hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip coaching yang diterapkan di Telkomsel. Sehingga kesenjangan komunikasi antara atasan dengan bawahan dapat teratasi.

Hal serupa dialami oleh BCA, sebagai salah satu bank yang cukup ternama di Indonesia. Wani Sabu, Kepala Divisi Halo BCA, mengakui, dengan adanya coaching di perusahaannya, perusahaannya berhasil memberikan pelayanan terbaiknya melalui layanan call center Halo BCA. “5 tahun yang lalu, kondisi di kantor terutama di divisi Halo BCA, sangat tidak kondusif. Lalu kami merubahnya,” Wani menjelaskan.

Proses coaching yang dialami oleh seluruh jajaran di Halo BCA, menurut Wani, berperan penting dalam pembentukan susasan kerja yang sangat baik. Sehingga pelayanan kepada nasabah menjadi sangat baik. Dengan adanya coaching ini, muncul sebuah keterikatan yang cukup baik antara jajaran atasan dengan bawahan. “Kami biasa di coach untuk selalu ceria, berlawanan arah dengan nasabah yang sedang menyampaikan aduan. Mereka marah-marah, ya kami harus baik-baik,” begitu ujar Wani.

Sementara itu, Henk T Sengkey dari Principia Learning Lab, mengatakan, dengan adanya coaching di sebuah perusahaan, akan mudah memunculkan insiatif untuk memberikan inovasi-inovasi baru. Hal tersebut dikarenakan, dengan adanya coaching seperti ini, seorang atasan dapat secara langsung meng-address persoalan-persoalan perusahaan kepada bawahannya. “ Dengan begitu, inovasi tidak hanya muncul di headquarter, namun juga dapat muncul di frontline perusahaan,” tutur Henk.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved