Menurut Peter Hjorth, Manajer Pemasaran Product Management WCDMA RAN Ericcson AB, hadirnya HSDPA akan semakin memperkokoh dominasi teknologi WCDMA sebagai infrastruktur 3G. Terlebih, WCDMA merupakan evolusi GSM, sehingga memungkinkan operator menggelar WCDMA bersama-sama layanan GSM. “Nantinya, untuk layanan suara terdapat dua pilihan: GSM atau WCDMA, sedangkan untuk layanan data terdapat pilihan WCDMA, HSDPA, EDGE, atau GPRS,” kata Hjorth.

Untuk menggelar WCDMA, operator GSM hanya cukup menambah infrastruktur akses radio tanpa mengubah jaringan intinya. Sementara itu, untuk menggelar HSDPA, klaim Hjorth, pihak Ericsson cukup upgrade software. Saat ini Ericsson siap menyediakan infrastruktur HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps untuk diimplementasikan di Indonesia. Akan menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps yang telah sukses didemonstrasikan pada 3GSM World Congress di Cannes Februari lalu. Bahkan secara teori kapasitas tersebut bisa mencapai 14 Mbps.

Dengan adanya HSDPA, aplikasi multimedia seperti videophone, streaming musik dan video, atau akses internet bakal makin leluasa dilakukan. Ada kemungkinan jaringan broadband digunakan untuk aplikasi suara berbasis paket (misalnya VoiP) sehingga mereduksi biaya percakapan. Jadi, nantinya para pengguna jaringan telekomunikasi dapat menelpon sepuasnya tanpa dibayangi biaya pulsa yang mahal. Di samping itu, dengan penambahan chip HSDPA, laptop dapat digunakan pula sebagai terminal komunikasi bergerak melengkapi dominasi telepon genggam saat ini. Di mana saja dan kapan saja, laptop akan dapat digunakan untuk mengakses internet berkecepatan tinggi.