Listed Articles

Incar Iklan Online, Yahoo Gelontorkan US$ 270 Juta

Incar Iklan Online, Yahoo Gelontorkan US$ 270 Juta

Untuk menghidupkan kembali bisnis periklanan online yang kini tengah tersingkir akibat keberadaan Google, Yahoo akan mengucurkan US$ 750 juta untuk membeli Interclick Inc. Dengan membeli Interclick, Yahoo memiliki pijakan yang kuat di pasar iklan pada beberapa situs pihak ketiga.

Pernyataan tersebut diungkapkan analis Jordan Rohan dari Stifel Nicolaus. “Yahoo membutuhkan bantuan dalam meningkatkan persediaan iklan mereka, khususnya dari inventory yang berasal dari email Yahoo,” kata Rohan. Interclick yang berbasis di New York membeli ruang iklan massal dari pemain yang lebih besar lalu menjual kolom iklan itu ke klien lain.

Portal online raksasa seperti Yahooo tidak dapat menjual seluruh space iklan mereka karena penawaran iklan melampaui permintaan. Di sisi lain, Interclick mempekerjakan platgorm terbuka mereka untuk menganalisis data pengguna secara real-time untuk pengiklan tertentu dan membantu mereka meningkatkan dampak iklan. Yahoo membayar Interclick sebesar US$ 9 per saham. Saham Yahoo, di sisi lain, sempat turun 6% di Bursa Saham Nasdaq.

Yahoo memang terganggu dengan pertumbuhan bisnis AS yang stagnan dan retaknya kemitraan dengan Alibaba dari Cina. “Yahoo tidak memiliki banyak pengaruh saat ini. Mereka tidak punya CEO. Semua orang tahu bahwa mereka akan dijual. Jadi, berapa besar kekuatan harga yang bisa ditawarkan untuk mereka (dari pembeli potensial)?” kata analis Colin dari BGC Partners. “Ini bukanlah akuisisi transformasional tapi membantu Yahoo menguatkan keberadaan mereka di pasar. Mereka harus mengambil beberapa langkah untuk bisa maju ke depan.”

Interclick yang memiliki pendapatan tahunan sekitar US$ 102 juta, membantu pengiklan mengidentifikasi target khalayak online melalui platform terbuka yang mampu menganalis segmen. Meskipun begitu, keputusan Yahoo itu tidak mengubah proses penjualan Yahoo. “Ini hanya sejumlah kecil yang akan tergabung dalam komposisi Yahoo,” kata Rohan.

Beberapa pihak yang tertarik membeli Yahoo adalah perusahaan ekuitas swasta Silver Lake, TPG Capital, Bain Capital, Blackstone, Kohiberg Kravis Roberts, Providence Equity Partners, Hellman & Friedman, Carlyle Group dan investor teknologi asal Rusia, DST Global, serta pesaing Yahoo, Microsoft Corp dan Google Inc.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved