Menurut Direktur dan Corporate Affair XL, Rudiantara, total saham XL yang dilepas ke publik sebanyak 1.427.500.000 saham (atau setara dengan 20% jumlah saham perseroan), dengan nilai nominal Rp 100 dan harga penawaran Rp 2.000 per saham. Meski Khazanah menjadi pembeli mayoritas, lanjut Rudiantara, namun manajemen XL menegaskan bahwa pelepasan saham ke publik tersebar kepada 1.760 pihak. Sehingga emiten ini bisa tercatat di papan utama yang mensyaratkan kepemilikan publik lebih dari 1.000 pihak.

Dengan begitu, kini komposisi kepemilikan saham XL dikuasai PT Telekomindo Primabhakti sebesar 48%, Telekom Malaysia (yang mayoritas sahamnya dikuasai Khazanah) melalui Indocel Holding Sdn Bhd. memiliki 27,3%, Khazanah Berhad 16,8% dan sisanya dipegang oleh AIF (Indonesia) Ltd.

Dijelaskan Rudiantara, mayoritas dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk meningkatkan coverage dan kapasitas transmisi. Tahun ini XL menargetkan pembangunan base tranceiver station (BTS) sebanyak 2 ribu unit. XL menganggarkan biaya investasi atau capital expenditure (capex) tahun 2005 sebesar US$ 350 juta. Sedangkan untuk periode 2005-2006 capex yang dianggarkan mencapai US$ 720-750 juta.