Hasil riset menunjukkan bahwa selain bertujuan untuk menyatukan negara-negara ASEAN, kondisi pasar ekspor baru di Asia menunjukkan bahwa ASEAN berada di persimpangan jalan antara gerakan untuk berintegrasi binis antar anggota ASEAN atau masing-masing berdiri sendiri membangun hubungan dagang bilateral dengan Cina. Riset memaparkan bahwa ekspor ke Cina dari seluruh negara ASEAN – kecuali Vietnam, menunjukkan peningkatan yang tajam sementara perdagangan diantara negara ASEAN sendiri menurun.

Riset ini berfokus pada enam pusat ekonomi terbesar di ASEAN – Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam – dan menganalisa perdagangan kompetitor regional terdekat seperti Cina, Jepang, dan India. Perubahan tren impor dan ekspor dari tahun 2000 hingga 2007 dianalisa dengan lebih menitikberatkan kepada peranan ekspor bernilai tinggi dibandingkan dengan bulk commodity goods yang memiliki nilai lebih rendah. Riset ini merupakan kelanjutan dari ASEAN Exports: Today, Tomorrow and the High-value Challenge yang dirilis bersama-sama antara DHL dan EIU pada ASEAN Business and Investment Summit 2006 ke-4 tahun lalu.

Temuan lain dari riset ini adalah volume perdagangan telah berubah selama 7 tahun terakhir, komposisi perdagangan pun telah berubah dan yang terpenting, lalu lintas perdagangan yang terjadi sejalan untuk menanggapi perubahan kondisi ekonomi dan bisnis. DHL percaya, supaya ASEAN dapat mempertahankan pertumbuhan, pemerintah dan bisnis yang stabil, maka ASEAN harus memahami bagaimana perubahan pola dan lalu lintas perdagangan, terutama setelah pusat perindustrian seperti Cina dan India tumbuh dalam sistem perdagangan dunia.

“Peranan kami sebagai fasilitator perdagangan telah berkembang bukan hanya menangani pengiriman barang namun termasuk pula memahami pola perdagangan dan bagaimana perkembangannya di Asia dan dunia,” kata Dan McHugh, CEO DHL Express Asia Pasifik. Dia mengatakan, riset ini membantu pemerintah ASEAN memahami pola-pola perdagangan yang dinamis baik di dalam maupun di luar wilayah ASEAN serta memberikan pemahaman bagi para pebisnis untuk meninjau kembali strategi mereka dalam menghadapi kondisi pasar ekspor baru.

Meskipun riset menunjukkan bahwa perdagangan antar negara ASEAN mengalami penurunan dibandingkan dengan Cina yang semakin berkembang, DHL optimis bahwa kawasan ini akan terus berkembang. Riset ini mendukung bahwa pemerintah dan pebisnis memegang peranan penting untuk memfasilitasi rantai ekspor melalui investasi dalam infrastruktur dan berfokus kepada impor dan ekspor bernilai tinggi seperti alat-alat elektronik, teknologi informasi dan perlengkapan medis.

“DHL memiliki posisi yang kokoh sebagai penyedia layanan ekspres di wilayah ASEAN dan data-data ini mendukung apa yang telah dikatakan oleh pelanggan kami. Perpindahan lalu lintas perdagangan ke Cina menunjukkan kekuatan kami di pasar tersebut namun kami mendorong pemerintah negara-negara ASEAN untuk meningkatkan usaha mereka mengatasi hambatan perdagangan di negara masing-masing. Perdagangan antar negara ASEAN tetap memiliki potensi tinggi untuk menyediakan peluang ekonomi dan meningkatkan standar hidup,” ujar Dan Mchugh.