HSBC memaparkan temuan terbarunya dalam survei global UKM yang melibatkan responden di 21 negara. Dari hasil survei tersebut tampak bahwa optimisme di kalangan pelaku usaha kecil menengah di Indonesia terus meningkat, salah satunya ditunjukkan dengan optimisme mereka untuk meningkatkan rencana belanja modal mereka.

Mengenai konsistensi penguatan optimisme UKM Indonesia, Jeffrey C. Tjoeng, Senior Vice President, Head of Business Banking HSBC, mengatakan, “Hasil HSBC Global Small Business Confidence Monitor ini sangat menggembirakan, terutama untuk Indonesia. Sejalan dengan pemulihan ekonomi di tingkat regional dan global, optimisme pelaku usaha kecil Indonesia terus meningkat secara konsisten, pandangan mereka memang tidak seagresif pelaku UKM negara lain. Namun demikian, pelaku UKM Indonesia memang tidak pernah memiliki pandangan terlalu negatif bahkan ketika krisis melanda.“

Survei HSBC Global Small Business Confidence Monitor juga mengungkapkan, para UKM di Indonesia masih optimis dalam memandang prospek pertumbuhan ekonomi dalam enam bulan mendatang. Hampir separuh dari mereka (47%) berncana meningkatkan belanja modal mereka. Selain itu, 37% pelaku UKM optimis bahwa perekonomian Indonesia akan meningkat, dan karenanya, 20 % dari mereka berncana untuk menambah karyawan. Dengan meningkatnya optimisme para pelaku UKM terhadap tiga hal tesebut , indeks optimisme pelaku UKM Indonesia naik dari 108 pada bulan lalu menjadi 116.

Survei HSBC kali ini juga memotret pandangan dan prilaku UKM Indonesia terhadap perjanjian perdagangan bebas dengan ASEAN dan Cina (ASEAN-China Free Trade Agreement/ACFTA). Ternyata, lebih dari setengah pelaku UKM masih belum merasakan dampak dari ACFTA. Hanya 15% dari mereka melihat bahwa ACFTA mengharuskan mereka segera mengubah strategi bisnisnya, sedangkan 29% sisanya masih akan melakukan penyesuaian dalam 2 samapai 3 tahun medatang