Business Research

6 Sektor Ini Berpeluang Menangkan Bisinis Tahun 2017

6 Sektor Ini Berpeluang Menangkan Bisinis Tahun 2017

PwC baru-baru ini merilis laporan tahunannya untuk tahun 2017 yang berjudul ‘Menang di pasar yang semakin matang’, yang memusatkan perhatian pada pemahaman tentang peluang pertumbuhan di pasar negara-negara berkembang, di zaman yang ditandai oleh kelesuan pertumbuhan global dan peningkatan ketidakpastian ekonomi dan politik di negara-negara maju.

Laporan ini menganalisis peluang pertumbuhan pada 6 sektor utama – pertanian, kesehatan & pendidikan, produksi, ritel, jasa keuangan dan perhubungan (angkutan & komunikasi) – dan menyoroti beberapa kemampuan penting dalam dunia usaha yang perlu ditumbuhkan oleh perusahaan jasa demi keberhasilan perolehan laba dalam pasar ini.

Pasar pertumbuhan ekonomi pesat selayaknya dianggap bersifat ‘matang’ ketimbang berubah-ubah, dengan berbagai macam pasar yang menapaki jejak pertumbuhan ekonomi pesat yang jelas bergerak ke arah stabilitas dan kemakmuran jangka panjang. Meskipun pertumbuhan nyata PDB sempat terhenti disebabkan oleh faktor dalam dan luar negeri – termasuk tindakan kebijakan dalam dan luar negeri, jatuhnya harga-harga komoditas di seluruh dunia, spekulasi di seputar naiknya suku bunga, dan bencana lingkungan yang merugikan – pasar pertumbuhan masih akan terus mencatatkan peningkatan kontribusi dalam pertumbuhan PDB global selama lima tahun ke depan, yang diperkirakan akan mencapai hampir 65% pada 2021

Untuk memanfaatkan begitu luasnya pilihan peluang pertumbuhan yang tersedia, perusahaan-perusahaan perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pergeseran faktor yang mempengaruhi pasar dan operasional – terutama seputar enam sektor utama ini. Enam sektor utama ini berperan penting untuk mencapai keseimbangan dalam kemajuan ekonomi dan sumber daya manusia dalam beberapa waktu mendatang.

Pertama, pertanian. Sektor ini berperan sangat penting bagi pasar pertumbuhan ekonomi pesat, karena pertanian adalah sumber utama untuk kebutuhan hidup. Bahkan sebagian besar tenaga kerja global di bidang pertanian (lebih dari 90%) masih berada di negara-negara berkembang. Peluang pertumbuhan dalam bidang pertanian tersebar di sektor produksi, yang membuat petani lebih efisien dan dapat meningkatkan hasil mereka, dan konsumsi – menjawab persoalan pilihan konsumen yang berubah-ubah di bidang makanan dan minuman.

Kedua, kesehatan. Didesak oleh kebutuhan untuk mengatasi kebutuhan yang besar dalam prasarana dan sumber daya manusia, belanja untuk kesehatan diperkirakan akan tumbuh sebesar 10,7% per tahun pada pasar pertumbuhan ekonomi pesat dibandingkan pasar negara-negara maju yang hanya 3,7% pada tahun 2022. Besarnya peluang untuk pasar yang semakin matang ini juga diperkirakan akan mencapai kisaran US$ 4 triliun pada belanja tahunan di tahun 2022 – yang menciptakan peluang baru bagi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan, produsen peralatan medis, perusahaan farmasi dan penyedia jasa pengiriman.

Dunia kesehatan digital tampil sebagai sektor pertumbuhan yang aktif di seluruh dunia, yang meraup investasi sebesar US$13 miliar dibandingkan investasi selama tahun 2014 dan 2015. Tidak mengejutkan jika penerapan solusi berbasis teknologi diperkirakan akan meningkat, dengan pasar pertumbuhan ekonomi pesat yang menargetkan pilihan biaya rendah dan hemat sumber daya untuk menjembatani celah yang ada saat ini.

Ketiga, produksi. Pasar pertumbuhan ekonomi pesat saat ini meliputi hampir 60% dari keseluruhan kegiatan produksi berteknologi rendah dan menengah di seluruh dunia. Bahkan lebih perlu dicermati kecepatan pertumbuhan pasar ini dalam produksi teknologi tinggi – yang menguasau hampir 50% dari pertambahan nilai produksi secara global. Diterapkannya teknologi produksi dan perubahan dinamika biaya diperkirakan akan semakin mempengaruhi daya saing produksi global di tahun-tahun mendatang.

Keempat, ritel dan barang konsumsi. Konsumsi dalam negeri merupakan salah satu faktor paling penting dalam upaya mempertahankan perekonomian pasar pertumbuhan untuk bergerak naik. Hal ini didorong oleh perluasan kelas menengah yang memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam kesanggupan membayar demi mutu dan nilai, dan karenanya mempercepat terbukanya peluang pada sektor ini, terutama untuk produk pribadi dan mewah seperti busana, hiburan, liburan dan otomotif. Hingga tahun 2010, 46% dari kelas menengah dunia berada pada pasar pertumbuhan, akan tetapi pada tahun 2020, kelas menengah akan mengalami peningkatan jumlah hingga hampir 70% dan mendekati 80% pada tahun 2030.

Kelima, jasa keuangan. Perluasan akses kepada jasa keuangan untuk rumah tangga akan berperan penting dalam upaya meningkatkan ketersediaan modal pertumbuhan dalam negeri pada pasar pertumbuhan ekonomi pesat. Hal ini dapat dicapai melalui investasi teknologi yang berperan penting untuk meningkatkan jangkauan dan akses jasa keuangan; caya pembayaran alternatif seperti transaksi non-tunai; dan diluncurkannya peserta sektor non-tradisional seperti perusahaan perdagangan digital dan operator jaringan ponsel.

Keenam, jasa transportasi. Konektivitas memegang peran utama bagi pertumbuhan di semua negara, akan tetapi di banyak pasar pertumbuhan ekonomi pest, skala dan kualitas prasaran keterhubungan baik pada bidang angkutan maupun komunikasi berada di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk memperlancar dan mempertahankan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini membuka banyak peluang usaha, misalnya untuk perbaikan keterhubungan jalan, peningkatan jasa logistik pihak ketiga, dan peningkatan penetrasi pasar ponsel dan internet baik dalam masyrakat perkotaan maupun pedesaan di negara-negara dengan perekonomian semakin matang.

Irhoan Tanudiredja, Senior Partner PwC Indonesia menjelaskan, di Indonesia sendiri harga komoditas diperkirakan akan mengalami penurunan. Tetapi, suku bunga yang lebih rendah dan inflasi yang stabil diperkirakan dapat mendukung majunya sentimen konsumen. Paket perangsang ekonomi yang diumumkan oleh pemerintah diharapkan dapat mendorong optimisme pasar. Pilihan konsumen pada merek dalam negeri akan tetap kuat pada sebagian besar jenis produk. Belanja untuk makanan, ponsel pintar, dan akses internet diperkirakan akan tetap menguat. Penetrasi yang rendah pada produk otomotif membuka kemungkinan pertumbuhan ekonomi.

Editor: Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved