Business Research

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 6,4% di 2013

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 6,4% di 2013

Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 akan mencapai 6,4% didorong oleh konsumsi swasta dan peningkatan investasi.

“Proyeksi ini mengasumsikan konsumsi swasta akan menguat pada 2013, yang dipicu oleh meningkatnya lapangan pekerjaan, upah minimum rata-rata dan gaji pegawai negeri,” ujar ekonom ADB, Edimon Ginting di Jakarta, Selasa (9/4).

ADB menilai Indonesia mampu mempertahankan kondisi ketahanan ekonominya dan tren konsumsi tersebut makin meningkat menjelang pemilihan umum pada 2014. “Pembelanjaan yang meningkat menjelang pemilihan umum legislatif dan presiden pada 2014, diprediksi akan mulai berkontribusi pada peningkatan konsumsi mulai paruh kedua 2013,” katanya.

Investasi swasta maupun pemerintah juga menunjukkan ekspansi sehat, yang ditandai dengan peningkatan peringkat kredit dari lembaga pemeringkat internasional, penurunan suku bunga, peningkatan alokasi anggaran bagi infrastruktur dan rekor pertumbuhan ekonomi yang kuat. “Indonesia masih menjadi daerah tujuan FDI terbaik ke tiga setelah China dan India, investor tidak mempermasalahkan efek pemilihan umum yang lebih berdampak jangka pendek,” katanya.

Pertumbuhan yang relatif stabil tersebut juga disebabkan adanya peningkatan kinerja sektor ekspor pada 2013 yang didorong oleh penguatan pertumbuhan di China dan negara-negara lain. “Kami memproyeksikan ekspor akan terus meningkat pada 2014, karena semakin membaiknya peluang pertumbuhan di negara-negara industri lain,” ujarnya.

Membaiknya kondisi tersebut akan berlangsung hingga tahun depan, sehingga pertumbuhan ekonomi 2014 diprediksi akan lebih tinggi dari tahun ini dan mencapai angka 6,6%. Sementara, tingkat inflasi rata-rata diprediksi akan berada pada tingkat wajar 5,2% pada 2013 dan 4,7% pada 2014 dengan asumsi tidak terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam dua tahun mendatang.

“Angka inflasi akan menjadi tinggi apabila pemerintah ingin mengurangi beban subsidi dengan menaikkan harga bahan bakar,” katanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved