Business Research

Apa Jadinya Jika Start Up Berkolaborasi dengan Foxy Tech Ladies?

Apa Jadinya Jika Start Up Berkolaborasi dengan Foxy Tech Ladies?

Digital dan teknologi erat kaitannya dengan bidang yang umumnya diminati dan dikuasai oleh laki-laki. Menurut riset yang dilakukan oleh Nominet, sebesar 41 persen responden perempuan mengatakan bahwa teknologi membosankan, terlalu teknis (35 persen), sulit (28 persen), dan terlalu maskulin (16 persen). Namun, acara kompetisi start up Spica Runway justru lahir dari hasil kolaborasi antara start up dengan para calon co-founder perempuan yang memiliki minat pada bidang teknologi.

Spica Ruway sendiri sejalan dengan amanat yang diberikan oleh pemerintah pada awal tahun untuk menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia, salah satunya dalam bentuk program pengembangan usaha rintisan digital atau start up. Dengan target menghasilkan sekitar 1.000 start up.

Spica Runway 2016

Spica Runway 2016

“Kompetisi ini kombinasi dari program workshop/bootcamp, dialog dengan expert, kompetisi, dan inkubasi yang dibalut dalam format bernuansa lifestyle dan entertainment,” kata Vicky G. Saputra, Co-Founder & CEO Papillon Group, induk usaha dari Popular.

Para talent perempuan yang terpilih selain memiliki kemampuan marketing dan digital influencer, mereka umumnya sudah memiliki aktivitas bisnis secara mandiri di berbagai bidang masing-masing.

Beberapa di antaranya adalah kuliner, fashion, merchandising, marketing commnunications, property, atau lulusan perguruan tinggi dengan prestasinya. “Mereka memiliki talenta dan passion untuk dapat menjadi seorang technopreneur dalam pengembangan kegiatan bisnis yang sudah mereka miliki. Kami menyebutnya Foxy Tech Ladies,” ujarnya.

Sedangkan bagi para start up, melalui proses seleksi selama satu bulan sebagai bagian dari program bootcamp secara intensif, para finalis dan Foxy Tech Ladies akan mengikuti speed dating. Mereka akan menguji kecocokan visi dan misi satu sama lain. Dari 15 start up yang mendaftar, terpilih 6 start up yang dapat mengikuti ke tahap selanjutnya, yaitu Barber Ranger, Lumi Glass, Kostoom; Antik Mebel, Pedava, dan Alim.

“Mekanismenya seperti ini, kami melakukan screening dari 15 start up terpilih 6 start up terbaik yang akan dilibatkan dalam rangkaian bootcamp lalu pitching lalu akan dipilih 3 pemenang. Nantinya 4 tim terbaik akan mengunjungi kantor start up agar terinspirasi dan mengetahui culture dan ekosistem start up,” tambahnya.

Acara ini akan berlangsung hingga 20 Mei 2016 di Ritz Carlton Pacific Place. Selama seminggu penuh setiap finalis beserta Foxy Tech Ladies akan dibekali dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk menjadi start up yang berkualitas dari beragam pakar dunia digital, diantaranya Goenawan Susanto (CEO IBM Indonesia), Nadiem Makarim (CEO Go-Jek), Yansen Kamto (CEO Kibar), Emirsyah Satar (Chairman MatahriMall.com), dll.

“Melengkapi rangkaian acara malam puncak, akan digelar CEO Runway Dialog yang mempertemukan kalangan penggiat start up, indsutrialis, dan pemerintah di panggung runway. Ya agar terjalin dialog yang produktif,” tutup Handito Joewono, Founder dan CEO Arrbey Consulting. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved