Economic Issues

Kebijakan Pemerintah Pengaruhi Pasar Otomotif

Kebijakan Pemerintah Pengaruhi Pasar Otomotif

Di tengah perekonomian yang sedang mengalami tekanan cukup berat, pasar otomotif khususnya di segmen kendaraan roda dua mengalami kelesuan di tahun 2016. Menurut pengamat ekonomi, Faisal Basri, hal ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.

Guru Besar Hukum Bisnis UGM Nindyo Pramono, pengamat ekonomi Faisal Basri, Ketua AISI Gunadi Shinduwinata dan Ketua Tim Ahli Apindo Sutrisno Iwantono dalam diskusi pasang surut industri otomotif, (22/12).

Guru Besar Hukum Bisnis UGM Nindyo Pramono, pengamat ekonomi Faisal Basri, Ketua AISI Gunadi Shinduwinata dan Ketua Tim Ahli Apindo, Sutrisno Iwantono dalam acara diskusi pasang surut industri otomotif.

“Sejak krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah lagi menembus 7 persen. Industri otomotif mengalami tren yang serupa dengan pola yang hampir sama yakni fluktuasi tajam yang sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah. Contohnya pengenaan pajak, kenaikan harga bahan bakar minyak, hingga tarif bea masuk. Banyak yang tidak melihat bahwa volatilitas otomotif disebabkan oleh kebijakan pemerintah,” ungkap Faisal dalam acara diskusi pasang surut industri otomotif di Jakarta, (22/12).

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) hingga November 2016, volume penjualan sepeda motor baru 5,97 juta unit, masih jauh dibandingkan total penjualan tahun lalu yang mencapai 6,7 juta unit. “Kami harus merevisi target penjualan tahun ini dari 6,3 juta unit menjadi 6,1 juta unit, sudah termasuk ekspor,” ujar Ketua AISI Gunadi Shinduwinata.

Gunadi menambahkan, perkembangan pasar otomotif sangat tergantung dari PDB, daya beli, pengendalian inflasi serta industri pembiayaan yang sehat dan memadai. Sebanyak 57% dari penduduk Indonesia merupakan potensi pasar yang sangat fantastis. Konsumennya adalah dari kelas menengah ke bawah. Adapaun pangsa pasar sepeda motor dikuasai kategori motor skutik 77%, sementara motor sport 12% dan bebek 11%.

Meski penjualan dalam negeri melesu, namun optimisme ekspor sepeda motor masih tinggi. Hal ini ditandai dengan total ekspor pada 2014 hanya 41 ribu unit yang kemudian meningkat 228 ribu unit pada tahun 2015. Adapun tahun 2016 total eskpor sebanyak 320 ribu unit, dan ditargetkan pada tahun 2017 sebanyak 336 ribu unit.

“Pasar ekspor sepeda motor cenderung ke negara maju karena sangat menjanjikan. Pengguna sepeda motor di luar negeri mulai rasional untuk menggunakan sepeda motor kecil/skutik untuk kegiatan yang tidak jauh. Negara-negara tujuannya seperti Jerman, Belanda, Inggris dan Belgia,” ujar Gunadi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved