Technology Trends

Gen Z akan Mendominasi Pasar 2020

Annie App melakukan riset tentang Generasi Z, generasi termuda yang diperkirakan akan melampaui Generasi milenial dalam segi populasi. Seperti diketahui, generasi milenial di 2019, merupakan generasi terbesar di 2019. Pada tahun depan, Generasi Z lah yang mendominasi hingga 32% dari populasi dunia.

Dalam riset ini juga terungkap, bahwa Generasi Z menganggap mobile harus didahulukan, ini terlihat 98% generasi ini menggunakan ponsel pintar sejak usia 10 tahun. “Tahun 2020 menandai dekade mobile, kami yakin itu, maka itu merek-merek harus bertindak sekarang dan mempersiapkan perjalanan mobile mereka untuk menumbuhkan loyalitas merek dan memaksimalkan nilai profitabilitas pelanggan atau customer lifetime value,” papar Cindy Deng, Managing Director App Annie untuk Asia Pasifik.

Deng menambahkan meskipun ada banyak karakteristik perilaku yang mendefinisikan Gen Z, mereka bukanlah kelompok yang homogen, dan perilaku mobile mereka berbeda berdasarkan pasar. “Di pasar mobile-first yang mengedepankan mobile di Indonesia, kami menemukan ada peluang di banyak kategori untuk menggapai Gen Z, terutama di bidang keuangan dan belanja, di mana sangat sedikit aplikasi yang berhasil menjangkau pengguna Gen Z yang luas,” ungkapnya.

Melihat hasil paparan riset Annie App tentang generasi Gen Z ini, aplikasi dalam kategori yang sudah sangat relevan seperti game dan hiburan, dapat menjadi mitra yang sangat baik untuk meningkatkan jangkauan.

Karakter Gen Z yang ‘tumbuh dan dibesarkan’ dengan ponsel pintar, mereka percaya bahwa 71% merek harus bisa membantu mereka mencapai aspirasi atau tujuan pribadi-akses yang sesuai dengan jadwal mereka. Generas ini juga tertarik pada hiburan dan perbaikan dibanding keuangan, serta lebih menghargai akses dibanding kepemilikan, lebih menyukai merek yang menawarkan ‘status’ dan ‘afiliasi’.

“Mereka multi-tasker, yang mengharaspkan loyalitas dari bisnis. Mereka juga ingin aplikasi ikut berperan dalam kehidupan mereka,” ungkap Deng. Dan mereka sadar secara sosial, bahwa nilai dan misi itu penting. Generasi Z juga suka berkomunikasi tatap muka dibanding pesan instan atau email. Serta memiliki jiwa wirausaha, tertutup, pekerja keras, bertanggung jawab dan praktis.

Dalam riset Annie App juga terungkap bagaimana pandangan kunci dari user generasi Z di Indonesia. Pertama, Gen Z Indonesia semakin besar pengaruhnya. Pertumbuhan pengguna aktif Gen Z meningkat lebih cepat daripada pengguna aktif yang lebih tua (berusia diatas 25) di banyak pasar; perbedaan terbesar terlihat di Indonesia, di mana pengguna aktif Gen Z tumbuh 25% lebih cepat dari pengguna umur diatas 25.

Kedua, perkembangan gaming lebih maju di Mobile, sekitar 7,64 jam dihabiskan untuk bermain game per bulan, data ini menempatkan pengguna Gen Z Indonesia menempati peringkat 3 tertinggi setelah Jepang (14,76 jam per bulan) dan Korea Selatan (7,81 jam per bulan) di seluruh dunia.

Ketiga, Gen Z menghabiskan waktu lebih sedikit dan memliki sesi lebih sedikit dalam permainan dibanding generasi yang lebih tua. Jadi Gen Z menghabiskan lebih sedikit waktu dan melakukan sesi yang lebih sedikit dalam gaming daripada rekan-rekan millenial mereka. Secara khusus, Gen Z dari Indonesia menghabiskan waktu paling sedikit untuk aplikasi game, dengan rata-rata 52 sesi dibandingkan dengan 123 sesi gaming di Jepang, yang merupakan tertinggi.

Dalam riset ini juga terungkap aplikasi apa saja yang paling tinggi digunakan Gen Z. Untuk aplikasi Sosial dan komunikasi, Line, Messenger dan WhatsApp masih masuk 10 besar yang paling banyak digunakan. Tapi menariknya yang berada di posisi puncak adalah Hago – Play With New Friends, sebuah aplikasi social gaming dari China, lalu diikuti oleh Pinterest dan UC Browser.

Dalam hal gaming, Brawl Stars sangat populer di kalangan Gen Z di Indonesia dan juga di Perancis, Jerman, Indonesia, dan Korea Selatan. Brawl Stars merupakan game pengindeksan berlebih yang teratas. Brawl Stars adalah jawaban dari Supercell terhadap semakin populernya genre gaming Battle Royale. Bagian dari kesuksesan awalnya adalah karena brand equity Supercell di komunitas gaming.

Lebih dari 90% pengguna mengakses internet terutama melalui perangkat seluler, dan di tahun lalu saja, mereka menghabiskan hampir 3 miliar jam di aplikasi belanja. Event penjualan melalui mobile, seperti kampanye sales musiman yang diadakan selama Ramadhan atau Singles Day 11 November yang sangat sukses, telah membentuk kebiasaan belanja baru di Indonesia.

Untuk aplikasi keuangan lebih cenderung digunakan oleh generasi yang lebih tua, sedangkan Gen Z lebih cenderung menggunakan kategori aplikasi seperti hiburan atau gaming. Saat Gen Z memasuki dunia kerja dan memulai melakukan transaksi perbankan dengan frekuensi yang semakin meningkat, aplikasi perbankan dan keuangan harus menawarkan pengalaman seluler yang mulus untuk menggaet basis konsumen yang berkembang ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved