Management

APBN 2017, Sri Mulyani: Belanja Lebih Produktif

APBN 2017, Sri Mulyani: Belanja Lebih Produktif

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebijakan fiskal APBN 2017 merupakan kebijakan ekspansif. Pemerintah dinilai perlu berhati-hati dalam proses eksekusi.

Sri Mulyanimengatakan sikap hati-hati diperlukan untuk memastikan realisasi target APBN 2017 tercapai. Ia mengibaratkan sikap pemerintah bagai pelari maraton. “Seperti lari maraton, stamina harus dijaga terus,” kata dia di kantornya. Pasalnya, fiskal harus bisa menahan efek pelemahan global yang bisa berpengaruh ke dalam negeri.

Salah satu strategi untuk menjalankan APBN tahun depan ialah dengan mengeluarkan belanja yang lebih produktif. “Kami fokus kepada infrastruktur dan belanja sosial serta efisiensi belanja barang,” kata Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat meberikan pidato dalam pembukaan seminar "Tantangan Ekonomi Global" di Jakarta 22/9/2016.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat meberikan pidato dalam pembukaan seminar “Tantangan Ekonomi Global” di Jakarta 22/9/2016.

Pemerintah juga menyasar penyaluran subsidi yang tepat sasaran. Di sektor energi, misalnya, Sri memastikan subsidi solar tetap berlanjut dan melaksanakan distribusi tertutup untuk LGP 3 kilogram. Selain itu, menyalurkan subsidi listril kepada Rumah Tangga Sasaran berdasarkan data terpadu.

Strategi lainnya ialah memperkuat desentralisasi fiskal. Pemerintah akan mereformasi perhitungan Dana Alokasi Umum serta memperbaiki pengalokasian, penyaluran, dan arah penggunaan Dana Bagi Hasil.

Kementerian Keuangan juga akan memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar. Terkait dengan Dana Desa, Sri mengatakan akan ada peningkatan secara bertahap dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan negara.

Strategi berikut ialah mengoptimalkan penerimaan, khususnya perpajakan. Pasalnya, target penerimaan perpajakan merupakan 85 persen dari total pendapatan negara. “Kami akan melakukan perbaikan tax based dan tax compliant dengan momentum tax amnesty,” kata Sri Mulyani.

Terkait perpajakan ini, menurut Sri Mulyani, pemerintah akan memperkuat data base pajak, mengoptimalkan penggunaan IT, dan mengkonfirmasi status wajib pajak. Ia juga memastikan akan memperbaiki regulasi perpajakan.

Dari sisi cukai, Sri Mulyani mengatakan akan mengurangi konsumsi pada produk tertentu dengan eksternalitas negatif. “Seperti alkohol dan rokok,” katanya. Dari sektor PNBP, peningkatan penerimaan akan tetap dilaksanakan dengan memperhatikan pelestarian sumber daya alam dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Langkah terakhir yang disiapkan pemerintah adalah berfokus kepada kesinambungan fiskal. “Menjaga defisit di bawah 3 persen terhadap PDB,” ucap Sri Mulyani. Selain itu, pemerintah akan memperbaiki mekanisme pembiayaan untuk proyek infrastruktur dan pembiayaan UKM, lebih selektif dalam investasi, dan menyempurnakan penjaminan untuk percepatan pembangunan infrastruktur.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved