Berkembang pesatnya industri kreatif di Indonesia ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan rintisan (start-up) di Indonesia, hal ini menarik perhatian Amerika sebagai salah satu pusat industri kreatif dunia. David Throne mengaku kagum dengan perkembangan startup di Indonesia. “Saya melihat orang Indonesia semakin bisa melihat peluang bisnis dan menciptakan inovasi untuk mengembangkan peluang tersebut,” ujarnya

David menjelaskan, inovasi sangat penting untuk mengembangkan perusahaan. Saat ini, GE Indonesia sedang menjalani pilot project bekerja sama dengan Universitas Indonesia dalam mengembangkan telemedicine. Lewat telemedicine ini diharapkan nantinya akan mempermudah kerja paramedis di daerah (misalnya di Puskesmas) seperti dokter kandungan, untuk melaporkan atau berkonsultasi dengan para ahli di rumah sakit besar mengenai kondisi pasiennya secara online.

“Penyebaran dokter spesialis di Indonesia kurang merata. Sehingga banyak rakyat di daerah pelosok tidak bisa mendapatkan perawatan yang memadai. Dengan adanya telemedicine ini, penduduk yang tinggal di pelosok dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis secara online, sehingga bisa mendapatkan perwatan yang sesuai,” jelasnya. Peralatan telemediice sudah disebar ke luar Jakarta, namun untuk jumlah unitnya David belum bisa memberikan penjelasan.

Untuk memperluas portofolio perusahaan, GE Indonesia mulai masuk ke segmen software. Pengembangan software ini menggunakan sistem open source. Jadi, semua pengguna bisa mengambil software tersebut dan mengembangkannya. (EVA)