Management Strategy

Tiga Fokus Bidang TI Indosat Ooredoo

Tiga Fokus Bidang TI Indosat Ooredoo

Mencanangkan sebagai perusahaan telekomunikasi digital Indonesia, Indosat Ooredoo memiliki tiga fokus di bidang IT yang bertujuan memudahkan pelanggannya dalam berbisnis. “Kami ingin memberi solusi yang inovatif namun juga mempertimbangkan cost efficiency pelanggan kami yang merupakan UKM, perusahaan nasional dan multinasional,” ungkap Randy Pangalila Head of Mobile Financial Services Indosat Ooredoo.

Galeri Indosat Ooredoo (photo by SWA)

Galeri Indosat Ooredoo (photo by SWA)

Pertama, aplikasi DompetKu dan M2M, dimana mendukung pelanggan bisnis mengembangkan sumber pendapatan baru. Sebagai layanan electronic money (e-money), DompetKu sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia sejak tahun 2008 dan izin KUPU (Kegiatan Usaha Pengiriman Uang) pada tahun 2010. Sistem yang berjalan dapat memudahkan bertransaksi finansial, seperti membeli merchant, isi pulsa, bayar tagihan, dll).

“Ada dua kategori pelanggan yang dapat menggunakan aplikasi ini yaitu regular dengan batas saldo Rp 1 juta, dan pelanggan premium dengan batas saldo Rp 5 juta. Keduanya memiliki batas transaksi yaitu Rp 20 juta/bulan,” katanya.

Sedangkan M2M (Machine to Machine) sebuah platform layanan self service berbasis web yang dapat digunakan untuk mengontrol sim card yang dipasang pada perangkat mesin, memantau koneksi dan penggunaan data, serta memungkinkan pelanggan untuk merancang model bisnis dengan menetapkan tarif untuk banyak jenis layanan.

Kedua, untuk optimalisasi dan efisiensi biaya melalui Managed Service, Paket Pro Talk dan Pro Smart. Komunikasi dan koordinasi kerja antar karyawan dalam mobilitas tinggi semakin dibutuhkan, apalagi dinamika bisnis dan persaingan yang semakin ketat. Melalui ketiganya, perusahaan yang berhasil membukukkan pertumbuhan 10,5 persen per kuartal III tahun 2015 ini, ingin membantu karyawan perusahaan klien yang membutuhkan lebih banyak akses internet dan komunikasi melalui telepon dan SMS ke pihak supplier, dan pelanggan mereka.

Lalu Unified Communication dan Pay Up untuk membantu pelanggan terhubung dengan end costumer mereka. Melalui Business UC, sistem migrasi menjadi mudah, memitigasi risiko teknologi dan menghindari keusangan, cepat dan mudah pelaksanaan (plug and play), dan skalabilitas dan fleksibilitas untuk memenuhi perubahan kebutuhan bisnis. Adapula Pay Up yang memudahkan transaksi. Dimana kanvaser tidak perlu lagi menerima pembayaran secara tunai dan perusahaan klien dapat menerima pembayaran debit card ATM Bersama.

“Aplikasi diatas memang kami rancang untuk klien kami di segmen korporasi. Sebagai info tambahan pada tahun 2014-2015 kami menunjukkan performa yang terbilang baik, dimana transaksi value tumbuh 900 persen dari Rp 3,5 juta pada tahun 2014 menjadi Rp35 juta di tahun ini. Kemudian number of agent lokasi kami tumbuh 63 persen, dan subscriber tumbuh 84 persen,” tutupnya.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved