Management Strategy

Jasindo Takaful Incar Spin Off di 2016

Jasindo Takaful Incar Spin Off di 2016

Unit Usaha Syariah (UUS) Asuransi Jasindo, yakni Jasindo Takaful terus berkembang pesat, yang mana sampai akhir November 2013 sudah mencatatkan produksi di kisaran angka Rp 110 miliar, dengan total aset gabungan (pengelola dan peserta) mencapai Rp 315 miliar, serta total investasi yang dikelola telah menyentuh angka Rp 210 miliar. Maka itu, Asuransi Jasindo merencanakan akan melakukan spin off atas UUS-nya tersebut.

Jasindo Takaful Mau Spin Off 2016

“Kalau kinerja semakin meningkat kan lebih baik kalau menjadi entitas sendiri. Kayak orang lah kalau pisah rumah lebih enak dan luas, supaya mudah berkembang lebih pesat lagi. Jadi kita akan spin off di 2016 atau 2017, dan untuk itu kita harus menyiapkan beberapa langkah. Yang pertama adalah modal dinaikkan menjadi Rp 100 miliar, kemudian organisasi dibesarkan, kan itu otomatis akan menambah perluasan bisnis kita. Nanti kalau strukturnya sudah siap, baru kita spin off. Dengan penambahan modal sampai empat kali lipat, diharapkan kita akan semakin cepat berkembangnya,” jelas Erwin Noekman, Chief-Takaful Business Unit Asuransi Jasindo.

Memang manajemen Asuransi Jasindo telah menyetujui peningkatan modal disetor kepada Jasindo Takaful, dari yang sebelumnya Rp 27,11 miliar menjadi Rp 100 miliar, pada awal 2014. “Selain ingin menuju sebagai perusahaan asuransi syariah murni, peningkatan modal disetor itu juga untuk meningkatkan kepercayaan nasabah kepada kekuatan finansial Jasindo Takaful,” ujarnya.

Sementara, pendapatan premi yang berhasil dicatatkan Takaful Jasindo, per November 2013, sudah mencapai sekitar Rp 120 miliar. “Tahun depan, premi kami ditargetkan tumbuh sekira 20% – 30% daripada tahun ini. Diharapkan nanti di 2017 preminya mencapai Rp 500 miliar, sehingga kita spin off menjadi sebuah perusahaan asuransi syariah murni. Kontribusi premi asuransi syariah terhadap keseluruhan premi Jasindo, saat ini, masih sekitar 15% – 20%. Kalau sudah spin off diharapkan bisa berkontribusi lebih besar,” ungkapnya.

Jasindo Takaful juga akan melakukan perbaikan organisasi dan meningkatkan status pengelolaannya. Pada 2014, manajemen memproyeksikan enam penambahan kantor pelayanan Takaful, serta akan menambah jumlah perjanjian kerjasama dengan lembaga keuangan syariah lainnya dengan mengandalkan teknologi informasi dan bersifat host-to-host.

“Potensi asuransi syariah ke depan sangat luar biasa, jadi kita optimis bahwa asuransi syariah akan semakin baik ke depannya. Salah satu segmen yang kita bidik adalah perbankan syariah itu. Di sini kita melakukan kerjasama bancassurance dengan perbankan syariah di Indonesia. Bancassurance ini masih berkisar 60% dari seluruh bisnis Takaful Jasindo. Sisanya terdiri dari individu dan korporasi, yang ingin mengasuransikan rumah, pabrik, atau miliknya yang lain, dengan asuransi syariah,” paparnya.

Herdian Nugroho, Branch Manager Jasindo Takaful, juga menerangkan bahwa pihaknya sudah melakukan kaderisasi, pelatihan, dan pengembangan SDM insani untuk mengantisipasi persaingan global, termasuk mengikutsertakan staf untuk subyek takaful dari Chartered Insurance Institute, London. Saat ini, Jasindo Takaful juga sudah bisa dilayani oleh 94 kantor pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia, baik berupa kantor cabang maupun kantor penjualan. Dari total outlet tersebut, ada satu kantor cabang khusus takaful, dan sepuluh kantor penjualan khusus takaful yang ada di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Palembang, dan Medan.

“Mengenai persaingan dengan asuransi syariah lainnya, karena kue (pasar)nya masih banyak dan pemainnya masih sedikit, maka kita dan kompetitor itu tidak saling sikut menyikut. Tapi malah kita berusaha memperbaiki diri saja untuk menggaet pasar yang lebih besar lagi,” katanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved