Management Strategy

Kembangkan E-Learning, Bina Sarana Informatika Siap Bersaing

Kembangkan E-Learning, Bina Sarana Informatika Siap Bersaing

Bina Sarana Informatika (BSI) siap menghadapi ketatnya bisnis pendidikan tinggi di Tanah Air. Perguruan tinggi swasta tersebut menawarkan cara belajar yang berbeda dari PTS lainnya, yakni kuliah berbasis online (e-learning). Upaya ini diharapkan menarik lebih banyak minat calon mahasiswa untuk bergabung. Direktur BSI Naba Aji menuturkan, nilai lebih yang ditawarkan BSI adalah pelayanan akademik dalam bentuk dukungan ICT (Information and Communication Technologies), antara lain e-learning, pelaksanaan ujian online dan sistem pendukung lainnya yang berbasis online. “Kami memiliki nilai lebih, seperti e-learning, mahasiswa bisa kuliah secara online,” kata dia.

Direktur Bina Sarana Informatika, Naba Aji

Direktur Bina Sarana Informatika, Naba Aji

Keunggulan lain yang ditawarkan BSI adalah kurikulum direvisi setiap dua tahun sekali dengan mengundang stakeholder dari perusahaan-perusahaan untuk berdiskusi dan penyesuaian dengan kondisi lingkungan. BSI juga terus berupaya meningkatkan softskill mahasiswa, misalnya dengan seminar motivasi, pengembangan diri, dan mata kuliah berbasis softskill.

BSI sejak 2003 juga telah memiliki Pusat karir (BSI Career Center/BCC) yang menyalurkan mahasiswa untuk dapat bekerja di perusahaan yang bonafid dan menjalin kerja sama dengan ribuan perusahaan. Pada 2006, BSI juga mendirikan Pusat Entrepreneur (BSI Entrepreneur Center/BEC) sehingga mahasiswa dikembangkan untuk mengenal dunia usaha dalam bentuk kewirausahaan berupa pelatihan, magang, dan upaya lain agar mahasiswa secara dini mengenal dunia usaha.

Naba Aji menuturkan, BSI menawarkan keunggulan menjadi sangat penting seiring makin ketatnya bisnis pendidikan tinggi. Apalagi, dalam waktu dekat Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang memungkinkan PT lain dari Asean masuk ke Indonesia. Ketatnya persaingan di antara PT membuat calon mahasiswa lebih berhati-hati dalam memilih PT. Calon mahasiswa harus memilih PT yang kredibel dan memiliki reputasi bagus. “Meski menawarkan banyak keunggulan, biaya kuliah masih terjangkau. Rata-rata biaya kuliah per tahun Rp 2–5 juta dengan kenaikan 4-6%,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Naba Aji, BSI memiliki enam akademi, yaitu Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (dengan program studi Manajemen Informatika, Komputerisasi Akuntansi, Teknik Komputer), Akademi Sekretari dan Manajemen (dengan Prodi Sekretaris dan Manajemen Administrasi), Akademi Bahasa Asing (Bahasa Inggris), Akademi Komunikasi (Penyiaran, Periklanan, Kehumasan), Akademi Pariwisata (Perhotelan), dan Akademi Manajemen Keuangan (Manajemen Perpajakan dan Akuntansi Perbankan) dengan jenjang Program Diploma Tiga. “Program Studi (Prodi) yang favorit adalah Informatika dan Komputer serta Komunikasi (terutama penyiaran/broadcasting). Karena kedua rumpun bidang ilmu tersebut pada saat ini semakin berkembang dan sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah dosen di BSI mencapai 2000-an. Dosen dengan pendidikan S2 sekitar 80% dan dosen dengan pendidikan S3 sebanyak 20%. Menurut dia, jumlah pengajar sebanyak itu dinilai cukup memadai untuk mengantisipasi kenaikan jumlah mahasiswa per tahun sekitar 2-5%. (Reportase: Destiwati Sitanggang)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved